Lewat MoU dengan Jepang, Internet Berkecepatan Tinggi 100 Gbps akan Hadir di Indonesia
Penandatanganan MoU itu disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dan Menteri untuk Transformasi
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Indonesia akan memiliki internet berkecepatan tinggi untuk aktivitas riset dan pendidikan.
Lewat memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan di sela-sela Digital Economy Ministers Meeting G20 pada Rabu (31/8/2022) malam Arterial Research and Educational Network in the Asia Pacific (ARENA-PAC), Universitas Brawijaya (UB), dan Indonesia Research and Education Network (IDREN) menyepakati kerjasama operasi dan pengembangan jaringan berkecepatan tinggi..
Tak tanggung-tanggung, kecepatannya mencapai 100 Gbps.
Baca juga: Terobosan Baru! Kini Pelanggan IndiHome Bisa Nikmati Internet di Luar Rumah Lewat Telkomsel Orbit
Penandatanganan MoU itu disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dan Menteri untuk Transformasi Digital Jepang Kono Taro.
Hadir pula Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie.
Jaringan 100 Gbps ARENA-PAC menghubungkan IDREN dengan UB sebagai gerbangnya, melalui Guam hingga ke Tokyo dan juga ke sejumlah lokasi lainnya.
Jaringan ini merupakan lompatan besar bagi Indonesia, dengan kecepatan 100 kali lebih besar dibandingkan jaringan yang menyambungkan Indonesia ke jaringan riset dan pendidikan global saat ini, dengan gerbang yang berlokasi di ITB.
Dengan jaringan ini, 82 lebih perguruan tinggi dan berbagai lembaga riset yang saat ini telah terhubung ke IDREN akan dapat bertukar data makin cepat dengan lembaga riset dan pendidikan lain di luar negeri, dan memiliki fasilitas privat untuk bereksperimen dalam jaringan.
Kegiatan yang dilakukan di komunitas IDREN antara lain berbagi akses fasilitas komputasi berkinerja tinggi dan data yang terdistribusi antar kampus/lembaga riset melalui infrastruktur jaringan dan perluasan konektivitas jaringan berkolaborasi dengan berbagai penyedia jasa Internet serta aktivitas pendidikan kedokteran dengan menyiarkan langsung bedah dari ruang operasi ke dokter dan mahasiswa kedokteran menggunakan streaming video berdefinisi tinggi.
Baca juga: Kominfo: Pengguna Internet Indonesia Capai 204,7 Juta Orang
Penambahan kecepatan ini diharapkan makin mendorong aktivitas semacam ini, yang meningkatkan kemampuan dan kontribusi Indonesia dalam dunia riset dan pendidikan, di samping mempercepat transformasi digital di kedua bidang tersebut.
“Jalur 100 Gbps ini adalah seratus kali lebih cepat dari jalur REN Indonesia ke REN global saat ini dan tentunya merupakan tonggak sejarah penting bagi UB dan institusi riset dan pendidikan di Indonesia. Semua itu merupakan peluang sekaligus tantangan sangat berharga bagi kami untuk berakselerasi dalam transformasi digital di semua bidang, khususnya untuk riset dan pendidikan yang memberikan peluang kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama IDREN,” kata Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo, yang menjadi gerbang IDREN ke ARENA-PAC.
Sementara Co-Director ARENA-PAC, Jun Murai mengatakan, jaringan 100 Gbps ke IDREN, yaitu jaringan riset dan pendidikan Indonesia menciptakan sejarah yang besar demi masa depan.
Tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi kawasan Asia-Pasifik bagi akademisi demi resilient society.
"Saya berharap jaringan ini berkontribusi melalui kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Asia-Pasifik lainnya, serta juga seluruh dunia demi menciptakan masa depan yang lebih baik," katanya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.