Meta Gandeng Qualcomm untuk Produksi Chip Khusus Virtual Reality
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen Meta terhadap teknologi Qualcomm untuk mendukung perkembangan berbagai perangkat VR, Augmented Reality (AR)
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Meta Platform Inc menandatangani perjanjian dengan produen chip Qualcommm Inc untuk memproduksi chipset khusus bagi perangkat realitas virtual (VR) Quest.
Kesepakatan tersebut diumumkan Meta dalam acara Consumer Electronics Conference di Berlin, Jerman, hari ini Jumat (2/9/2022).
Melansir dari Reuters, tim teknik dan produk perusahaan akan bekerja sama untuk memproduksi chip, yang akan ditenagai platform Snapdragon Qualcomm. Namun Meta tidak mengungkapkan ketentuan keuangan dari kesepakatan tersebut.
Baca juga: Meta Rilis Fitur Cross-Posting, Instagram dan Facebook Kini Dapat Berbagi NFT
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen Meta terhadap teknologi Qualcomm untuk mendukung perkembangan berbagai perangkat VR, Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality.
Juru Bicara Meta, Tyler Yee mengungkapkan chipset yang dihasilkan melalui kesepakatan ini akan dioptimalkan secara khusus untuk spesifikasi sistem Quest. Yee menambahkan, kesepakatan tersebut hanya mencakup perangkat VR.
"Mungkin ada situasi di mana kami menggunakan silikon siap pakai atau bekerja dengan mitra industri dalam penyesuaian, sambil juga mengeksplorasi solusi silikon baru kami sendiri. Mungkin juga ada skenario di mana kami menggunakan solusi mitra dan khusus dalam produk yang sama," kata Yee.
Selama bertahun-tahun, Meta telah mengandalkan chip Qualcomm untuk perangkat VR miliknya, termasuk untuk headset Quest 2 terbarunya, yang menguasai sekitar 90 persen pasar perangkat keras VR, menurut firma intelijen pasar IDC.
Baca juga: Mudahkan Aktivitas Berbelanja, Meta Luncurkan Fitur E-Commerce di WhatsApp
Raksasa teknologi ini juga berinvestasi besar-besaran dalam teknologi kacamata pass-through dan kacamata AR, saat mencoba mewujudkan visi Chief Executive Meta Mark Zuckerberg untuk metaverse, sebuah konsep yang melibatkan serangkaian dunia digital yang imersif.