Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Techno

Tips Agar Terhindar dari Informasi Tak Benar atau Hoaks

Janisa Pascawati menekankan pentingnya untuk mengecek fakta dari sebuah informasi agar kita tidak mudah termakan tipuan hoaks

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tips Agar Terhindar dari Informasi Tak Benar atau Hoaks
Shutterstock
Ilustrasi Hoaks. Sebagai masyarakat tentunya harus pintar memilah mana informasi yang valid dan mana yang hoaks agar terhindar dari terjadinya provokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peningkatan kasus penyebaran informasi palsu dalam dua tahun terakhir ini didominasi oleh kasus Covid-19 yang seringkali disebarkan melalui grup Whatsapp dan Facebook. 

Sebagai masyarakat tentunya harus pintar memilah mana informasi yang valid dan mana yang hoaks agar terhindar dari terjadinya provokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Hal ini mengemuka dalam webinar bertema “Hati-hati Terjebak dalam Informasi Palsu di Makassar, Sulawesi Selatan belum lama ini yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Makassar belum lama ini.

Baca juga: Penggunaan Mesin Pencarian Perlu Dimaksimalkan Untuk Hindari Hoaks

Hadir sebagai narasumber adalah Wakil Sekretaris ISKI Sulawesi Selatan Janisa Pascawati; Sekretaris Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Sulawesi Selatan sekaligus Praktisi Public Relations Andi Widya Syadzwina; dan Koordinator Advokasi dan Layanan Hukum ECPAT Indonesia Rio Hendra.

Janisa Pascawati menekankan pentingnya untuk mengecek fakta dari sebuah informasi agar kita tidak mudah termakan tipuan hoaks serta terhindar dari perilaku menyebarkan informasi palsu.

“Berhati-hatilah sebelum share informasi," katanya dalam keterangannya, Senin (5/8/2022).

Berita Rekomendasi

Janisa mengingatkan, jika membaca berita yang betul-betul secara sempurna mengukuhkan keyakinan maka harus lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru memencet tombol share.

Terkait etika digital, Andi Widya Syadzwina menjelaskan hal-hal yang perlu diwaspadai ketika mendapat sebuah informasi dari pesan berantai, salah satunya dengan tidak mudah terprovokasi dengan info-info yang tidak jelas asal usulnya yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kemudian, ia menyebutkan beberapa pencegahan diri yang dapat dilakukan agar tidak sembarang mengakses informasi di ruang digital, diantaranya seperti jangan langsung percaya dengan judul suatu artikel, cermati tautannya, selidiki sumbernya, amati jika ada format yang tidak wajar, serta cek foto atau videonya. 

Widya menuturkan tips agar dapat meningkatkan diri dalam mengakses informasi di ruang digital adalah mengetahui sumber-sumber informasi resmi, tidak mudah percaya dengan informasi khususnya yang provokatif, membandingkan dengan sumber berita lain, mengetahui fitur-fitur keamanan maupun pelaporan di ruang digital, dan mengasah kemampuan berpikir kritis dalam menerima informasi.”

Baca juga: Juru Bicara Universitas Lampung Sebut Hoaks Rektor Prof Karomani Terjaring OTT KPK

Pada sesi terakhir, Rio Hendra mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang belum sadar jika jejak digital yang negatif akan menimbulkan masalah. Menurutnya, kita masih sering menemukan banyak orang yang meninggalkan komentar kasar dan informasi hoaks di dunia digital yang berujung pada masalah hukum. Untuk mendukung pernyataannya, Rio tidak lupa memberikan sebuah contoh kasus jejak digital, salah satunya kasus yang menimpa Jerinx SID.

“Jejak digital saat ini banyak juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam menilai calon karyawan yang akan diterima. Bahkan untuk penerimaan beasiswa pun tak luput dari pemeriksaan jejak digital bagi para pemohonnya,” ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas