Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM, CALIFORNIA – Apple dikabarkan mengurangi pemesanan chip seri M2 Pro dan M2 Max sebanyak 30 persen, sebagai imbas dari menurunnya permintaan MacBook Pro 2022 di pasar global.

Informasi ini diketahui publik setelah Apple mengirim catatan kepada para pemasok produk suku cadang terkait pemotongan pesanan chipset.

Kabar ini kemudian dikonfirmasi oleh analis Apple Ming Chi Kuo, dalam laporannya produk MacBook Pro besutan Apple Inc yang akan rilis pada September 2022, telah mengalami perlambatan permintaan.

Sebelumnya Apple memprediksi bahwa MacBook Pro 14 inci dan 16 inci akan mengalami lonjakan permintaan bahkan sebelum peluncuran MacBook Pro 2022 ini dimulai.

Namun tampaknya Apple telah salah memperkirakan permintaan pasar, melambatnya permintaan masyarakat akan produk teknologi global akibat melonjaknya laju inflasi telah membuat daya minat masyarakat untuk melakukan aktivitas berbelanja menyusut.

Hal ini membuat Macbook Pro 2022 mulai mengalami penurunan permintaan  di sepanjang kuartal kedua tahun 2022.

Baca juga: Harga Terbaru MacBook Rilisan Apple, 3 September 2022: Mulai Rp 17 Jutaan

“Ia menyebutkan bahwa Apple akhirnya memutuskan untuk mengurangi produksi chip M2 Pro dan M2 Max dalam skala besar bahkan sebelum peluncuran dimulai.” jelas Ming Chi Kuo, yang dikutip Gizmochina.

Dengan chipset flagship M2 Pro dan M2 Max , komputer canggih MacBook yang berukuran 14 inch dan 16 inci dapat mengusung upgrade kemampuan grafis yang jauh lebih tinggi daripada chipset M2 standar.

Chipset M2 Pro dan M2 Max didesain sebagai chipset penerus dari M1 Pro dan M1 Max.

DigiTimes melaporkan, kedua chipset mengusung teknologi baru dan berbeda dengan node 3nm TSMC.

Chip ini diklaim dapat membuat performa Macbook Pro 2022 yang berkemampuan grafis dapat berjalan lebih tangkas dengan daya baterai yang lebih hemat.