FDA Ingatkan Risiko Peretasan di Pompa Insulin Bikinan Medtronic
Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan adanya beberapa jenis sistem pompa insulin produksi Medtronic yang rentan terhadap serangan siber.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makananan Amerika Serikat memperingatkan adanya beberapa jenis sistem pompa insulin produksi Medtronic yang rentan terhadap serangan siber.
FDA memperingatkan, peretas berpeluang bisa mengakses perangkat pompa insulin tersebut dan berpotensi menghambat pengiriman insulin pada perangkat yang menggunakan teknologi wireless.
Mengutip Reuters, Rabu (21/9/2022), FDA mengeluarkan peringatan risiko keamanan siber untuk sistem pompa insulin Medtronic MiniMed 600 Series yang memiliki beberapa komponan termasuk pompa insulin dan pengukur glukosa darah yang berkomunikasi secara wireless.
FDA mengatakan ada kemungkinan bagi orang yang tidak berwenang untuk mendapatkan akses ke pompa saat dipasangkan dengan komponen sistem lain, tetapi sejauh ini, pihaknya tidak mengetahui adanya laporan terkait kerentanan keamanan siber ini.
Pompa insulin dijual melalui segmen diabetes Medtronic, yang menghasilkan penjualan US$ 2,41 miliar pada tahun 2021 dan menyumbang 8 persen dari total pendapatan perusahaan.
Baca juga: FDA AS Akhirnya Izinkan Paxlovid Jadi Pengobatan Antiviral Oral Pertama untuk Covid-19
Medtronic juga memperingatkan pengguna tentang risiko dan membuat rekomendasi termasuk meminta mereka untuk secara permanen mematikan fitur "Remote Bolus" pada pompa, tidak membagikan nomor seri perangkat dengan personel yang tidak berwenang atau melakukan koneksi apa pun yang menghubungkan perangkat di tempat umum.
Baca juga: FDA Terbitkan Larangan Edar Rokok Elektrik Juul di AS, Tak Punya Cukup Bukti Aman untuk Kesehatan
Perusahaan mengatakan peretas, bagaimanapun, tidak dapat memperoleh akses ke perangkat melalui internet. FDA mengatakan sedang bekerja dengan Medtronic untuk mengidentifikasi, mengomunikasikan, dan mencegah efek samping yang terkait dengan risiko ini.
Editor: Herlina Kartika Dewi | Sumber: Kontan