Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Xiaomi Tepis Rumor Pengalihan Produksi dari India ke Pakistan

Xiaomi telah menerima tuduhan penggelapan pajak oleh Direktorat Penegakan (ED), Departemen Pajak Penghasilan dan Departemen Bea Cukai India.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Xiaomi Tepis Rumor Pengalihan Produksi dari India ke Pakistan
HO
Pihak berwenang India telah merilis laporan hasil penyelidikan, di mana Xiaomi terbukti melakukan pengiriman uang ilegal ke entitas asing dengan menyerahkannya sebagai pembayaran royalti. Namun, Xiaomi India telah secara resmi membantah isu tersebut, dengan menyatakan bahwa berita itu “sepenuhnya salah dan tidak berdasar.” 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Xiaomi, raksasa teknologi yang berbasis di China, baru-baru ini menepis rumor yang mengatakan pihaknya telah mengalihkan produksi perangkatnya dari India ke Pakistan.

Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (8/10/2022) perusahaan sebelumnya telah menerima tuduhan penggelapan pajak oleh Direktorat Penegakan (ED), Departemen Pajak Penghasilan dan Departemen Bea Cukai India.

Di samping itu, pihak berwenang India telah merilis laporan hasil penyelidikan, di mana Xiaomi terbukti melakukan pengiriman uang ilegal ke entitas asing dengan menyerahkannya sebagai pembayaran royalti.

Baca juga: Buntut dari Pembekuan Aset Perusahaan, Xiaomi Siap Lindungi Bisnisnya di India

Namun, Xiaomi India telah secara resmi membantah isu tersebut, dengan menyatakan bahwa berita itu “sepenuhnya salah dan tidak berdasar.”

“Xiaomi memasuki India pada 2014 dan dalam waktu kurang dari setahun, kami memulai perjalanan 'Make in India' kami. 99 persen ponsel cerdas kami dan 100 persen TV kami dibuat di India. Oleh karena itu, kami akan mengambil semua tindakan untuk melindungi reputasi kami dari klaim palsu dan tidak akurat,” kata perusahaan dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Xiaomi Patenkan Sistem Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Sejak penyitaan aset Xiaomi senilai 682 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,4 triliun, perusahaan mengklaim bahwa langkah tersebut telah "secara efektif menghentikan" operasinya di pasar smartphone India.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Pengadilan Tinggi Karnataka India juga menolak untuk memberikan keringanan atas penyitaan sampai penyelidikan selesai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas