Menjelajah Potensi Web3 & NFT Bersama Kogi NFT x Gaspack Launchpad
Kognisi.id menggagaskan proyek NFT berjudul Kogi NFT dengan gerakan bernama #NFTuntukEdukasi.
Editor: Brand Creative Writer
TRIBUNNEWS.COM - Dunia maya pernah digegerkan oleh berita tentang seorang lelaki bernama Ghozali yang berhasil menjual karya seni berupa kurang lebih 933 potret dirinya yang diambil setiap hari sejak 2017-2021 yang diberi nama “Ghozali Everyday” dalam bentuk NFT.
Netizen Indonesia kemudian berbondong-bondong mencari tahu apa itu NFT dan segera meniru apa yang dilakukan lelaki yang akhirnya viral tersebut. Namun sayangnya belum semua orang tahu bahwa non-fungible token (NFT) juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif dari hanya sekedar bersenang-senang dan mencari untung.
Atas dasar itulah, Kognisi.id yang merupakan platform e-learning dari Kompas Gramedia menggagaskan proyek NFT berjudul Kogi NFT dengan gerakan bernama #NFTuntukEdukasi yang bertujuan untuk memeratakan edukasi akan teknologi digital bagi generasi muda yang tidak memiliki fasilitas dan akses yang memadai di Indonesia.
Dengan demikian, generasi muda dapat mempersiapkan masa depan karir yang berbasis teknologi tanpa ada kesenjangan lagi. Lantas, apa itu Web3? Bagi Anda yang bertanya-tanya, Web3 atau Web3.0 merupakan perkembangan internet yang telah menyentuh generasi ke-3.
Masyarakat melalui perkembangan internet Web1.0, Web2.0, dan kini Web3.0 yang lebih bersifat demokratis dan mulai digunakan untuk transaksi mata uang kripto. NFT sebagai produk dari teknologi blockchain inilah yang menjadi penyebab transaksi mata uang kripto marak dilakukan kolektor di seluruh dunia.
Kemudahan transaksi yang ditawarkan Web3 sangat berdampak positif bagi para kreator dan banyak orang yang menekuni dunia teknologi digital. Sebut saja kreator YouTube, Instagram, dan TikTok yang sebelumnya sudah ditekuni banyak orang. Mereka mendapatkan penghasilan tambahan dari platform media sosial tersebut. NFT pun seperti itu.
Pegiat seni yang menjual karyanya sebagai NFT bisa mendapatkan keuntungan dan karyanya bisa lebih dikenal di pasar global. Salah satu keuntungan yang bisa didapatkan yaitu NFT menjamin keamanan kepemilikan dari kreator dengan sistem royalti yang tidak ada di sistem konvensional.
Maka, karya tidak akan bisa diplagiat dan memiliki kepemilikan yang sah. Jika mempelajarinya secara mendalam lewat rangkaian acara #NFTuntukEdukasi yaitu “Serba Serbi NFT”, kreator dan generasi muda Indonesia dapat menarik perhatian dunia internasional lewat karya-karyanya.
Kogi NFT x Gaspack Launchpad
“Serba Serbi NFT: Expanding Creator’s Impact Through NFTs Web3” bersama CEO dan Co-Founder of Gaspack Launchpad, Novrizal Pratama yang sukses terlaksana pada Minggu, 28 Agustus 2022 lalu.
Acara yang termasuk dalam rangkaian program #NFTuntukEdukasi ini membahas tentang dampak positif yang bisa didapatkan kreator lewat NFT dengan memperluas jangkauan karya seninya.
Pasalnya, ada banyak sekali seniman digital Indonesia seperti ilustrator dan animator yang berjalan di tempat, karena tidak memiliki pengetahuan digital marketing yang seharusnya membantu mereka untuk berkembang hingga ke kancah internasional di era Web3 dan NFT ini.
Maka dari itu, Gaspack Launchpad hadir untuk membantu kreator untuk mengurus berbagai macam proses marketing tersebut hingga launching di Web3.
Novrizal turut menjelaskan bahwa di era Web3 dan NFT ini kreator tidak bisa hanya meniru kreator-kreator lain dalam berkarya. Kreator harus memiliki ide orisinal yang bisa membuatnya memiliki identitas dan dikenal banyak orang.
Sehingga saat seseorang melihat karya terbarunya, orang tersebut akan langsung mengetahui siapa seniman yang bekerja di belakangnya. Selain itu, tidak ada kata terbatas dalam membuat karya seni.
Kreator harus berani berinovasi dan bekerja sama dengan ahli teknologi agar karyanya mampu bersaing di Web3. Terakhir, tentunya seniman harus menikmati prosesnya dan have some fun!
Web3 dan NFT sangat mempengaruhi pergerakan ekonomi karena ada banyak sekali peminta dan kolektor yang antusias dalam membeli karya seni digital yang ditawarkan. Namun sayangnya pengetahuan tentang teknologi masih menjadi halangan terbesar perkembangan ini.
Oleh sebab itu, #NFTuntukEdukasi dengan rangkaian acara “Serba Serbi NFT” diharapkan menjadi sesi edukatif yang bisa menginspirasi dan mendorong generasi muda untuk mengoptimalkan potensi NFT di era Web3 ini.
Yuk, Belajar NFT bersama #NFTuntukEdukasi
Indonesia masih berada di tahapan awal “permainan” NFT, karena dari sekian banyak jumlah pengguna internet, masih segelintir netizen saja yang paham dan berani untuk terjun ke dunia Web3 ini.
Walaupun demikian, ini justru menjadi kesempatan yang bagus bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih menekuni ilmu baru ini agar bisa menjadi yang terdepan saat NFT semakin merebak di dalam dan di luar negeri.
Tonton tayangan ulang “Serba Serbi NFT: Expanding Creator’s Impact Through NFTs Web3” di kanal YouTube Kognisi.id (KognisiKG) apabila Anda belum sempat ikut acaranya waktu itu ya!
Nah, supaya tidak ketinggalan lagi, simak terus lini masa Kogi NFT di media sosial (@kogi_nft) agar Anda tidak ketinggalan untuk mengikuti sesi “Serba Serbi NFT” selanjutnya bersama Kognisi.id by Kompas Gramedia dan Growth Center. Sampai jumpa!