Nodeflux Raih TKDN 99,04 Persen, Belanja Produk Teknologi AI Makin Mudah Lewat e-Catalog
Memacu produktivitas dan daya saing industri nasional di tengah perdagangan dunia, serta memudahkan pemerintah dan BUMN berbelanja produk TKDN.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dalam beberapa tahun belakangan gencar mendorong optimalisasi Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Upaya ini untuk memacu produktivitas dan daya saing industri nasional di tengah perdagangan dunia serta memudahkan para aparatur pemerintah dan BUMN berbelanja produk bersertifikasi TKDN, termasuk yang berbasis teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligent).
Sejalan dengan upaya tersebut, perusahaan AI lokal Nodeflux berhasil menciptakan, dan mengembangkan teknologi AI di berbagai industri dan use cases.
Chief Executive Officer Nodeflux Meidy Fitranto menjelaskan, saat ini Nodeflux telah banyak berkecimpung di banyak implementasi kegiatan di antaranya pengamanan international event seperti Asian Games 2018, IMF-World Bank Group Summit 2018.
Baca juga: Proyek Strategis Nasional Gunakan Produk Dalam Negeri, Capaian TKDN Pertamina Capai 60 Persen
Perusahaannya juga banyak terlibat dalam penanganan sistem pendukung operasi 26 Polda di Indonesia, solusi Smart City di 3 Provinsi dan 6 Kota, pemantauan arus lalu-lintas terutama pada saat mudik oleh Jasa Marga, hingga monitoring mobilitas masyarakat pada saat PSBB, dan banyak lainnya.
Pihaknya bangga karena kini telah memiliki Sertifikat TKDN sebesar 99,04 persen. “Persentase tersebut mengukuhkan Nodeflux sebagai perusahaan pengembang teknologi AI dengan pemanfaatan komponen dalam negeri yang sangat tinggi,” ujar Meidy dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Selasa, 18 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, setelah mengantongi sertifikasi TKDN, transformasi pengadaan barang menjadi lebih mudah. "Proses belanja pemerintah yang dahulu harus melewati berbagai hal administratif, menjadi lebih singkat karena Nodeflux telah masuk dalam e-catalog,” ujar Meidy.
Ia menambahkan, para aparatur pemerintah kota/daerah/provinsi hanya perlu masuk ke laman e-catalog dan menuliskan kata kunci Nodeflux di bagian kolom pencarian.
Setelahnya, akan muncul berbagai produk yang dimiliki Nodeflux yang berfungsi untuk mengatasi masalah perkotaan seperti water level detection untuk pemantauan banjir dan dapat dibeli dengan sekali klik.
Seperti diketahui, penggunaan E-catalogue di proyek-proyek pemerintahan memiliki beberapa keuntungan seperti tidak perlunya lagi lelang/tender, efisien, transparan, dapat memilih produk sesuai kebutuhan, lebih akuntabel, dan mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah.
Menurut Meidy, pengembangan AI memiliki tantangan tersendiri, terutama dari talenta yang masih terbilang cukup terbatas di dalam negeri.
“Selama ini kami cukup berhasil merayu banyak diaspora, yaitu talenta Indonesia yang sebelumnya mengembangkan keahliannya di Jepang, Korea Selatan, China dan lainnya, untuk berkarya bagi produk Indonesia,” katanya.
Pihaknya bisa lebih percaya diri lagi dengan kehadiran para diaspora ini dalam berhadapan dengan pesaing global di negeri ini. "Dari sisi investor pun, sejauh ini Nodeflux masih diisi 100 persen investor dalam negeri,” ujarnya.