Cukup Berlangganan Rp 125 Ribu, Siapa Saja Bisa Punya Centang Biru di Akun Twitter
Layanan berlangganan ini memungkinkan pengguna membeli verifikasi centang biru di Twitter dengan biaya bulanan sebesar 8 dolar AS (Rp 125 ribu).
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Twitter resmi meluncurkan layanan berlangganan centang biru sejak Sabtu (5/11/2022). Layanan ini memungkinkan pengguna membeli verifikasi centang biru dengan biaya bulanan sebesar 8 dolar AS (Rp 125 ribu).
Biasanya, centang biru hanya diperuntukkan kepada publik figur, tokoh pemerintah, organisasi, dan perusahaan merek besar.
Namun, mengutip dari The Guardian, pembaruan terakhir Twitter di perangkat Apple iOS memungkinkan setiap pengguna yang mendaftar sekarang ke layanan premium, mendapatkan centang biru.
Fitur ini tersedia di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Berbagai fitur lain yang dijanjikan akan segera hadir di Twitter. Pemotongan jumlah iklan yang akan dilihat.
Lalu, durasi unggahan video yang lebih panjang dan peringkat prioritas bagi konten yang diposting di Twitter.
Pembaruan ini muncul di tengah perdebatan keputusan pemilik baru Twitter, Elon Musk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal para karyawannya.
Perusahaan media sosial itu memulai PHK massal di seluruh dunia pada Jumat (4/11/2022), dengan sebanyak setengah dari lebih dari 7.500 karyawannya terancam kehilangan pekerjaan.
Baca juga: Akun Centang Biru Twitter Wajib Bayar Rp 124 Ribu, Ini Dia Keuntungannya
Masih ada enam rencana besar Elon Musk setelah membeli Twitter.
Elon Musk yang dikabarkan juga akan hadir di Bali untuk rangkaian kegiatan G20, mengatakan, karyawan yang dipecat akan menerima pesangon tiga bulan gaji dari Twitter.
Dia mengaku melakukan pemecatan ketika perusahannya mengalami kerugian 4 juta dolar AS atau sekitar Rp 62,4 miliar per hari.
Baca juga: Pasca PHK Massal Karyawan, Elon Musk Tutup Sementara Kantor Twitter
"Mengenai pengurangan Twitter yang berlaku, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari $4 juta/hari," tulis Elon Musk di Twitter pada Jumat malam.
"Semua orang yang keluar ditawari 3 bulan pesangon."
Elon Musk diperkirakan ingin secara drastis mengurangi biaya di perusahaan setelah menyelesaikan pengambilalihan platform senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 687 triliun minggu lalu, sejak tweeting "kita perlu membayar tagihan entah bagaimana".