Operator Telekomunikasi Bersaing Berikan Layanan Jaringan 5G Saat KTT G20
Kominfo mendukung penuh penyelenggaraan rangkaian Presidensi G20, di mana salah satunya adalah dukungan penyediaan infrastruktur digital.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM – Tiga operator telekomunikasi dan digital bakalan bersaing memberikan layanan teknologi 5G terbaiknya saat digelarnya KTT G20 di Bali.
Tiga operator tersebut PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah mengimplementasikan teknologi 5G di sejumlah daerah.
Salah satu yang dilakukan XL bersamaan dengan penyediaan jaringan 5G oleh XL Axiata untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, XLABS juga mengenalkan sejumlah solusi digital yang akan siap disediakan di jaringan 5G.
XL menampilkan showcase solusi Smart Mining di arena Future SME’s Village, yang merupakan side event KTT G20, di Bali Collection, Nusa Dua, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Amankan Lalu Lintas Selama KTT G20 di Bali, Kakorlantas Tinjau Posko K3I Tragia Nusa Dua
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, even ini sekaligus merupakan bagian dari upaya tersebut untuk menunjukkan kesiapan kami dalam menggelar layanan 5G ke depan.
“Semakin hari, kesiapan kami semakin matang, dan jam terbang kami dalam mengelola jaringan 5G semakin tinggi,” kata Darmayuda.
Gede menambahkan, selain kesiapan menggelar jaringan 5G, XL Axiata juga terus memperkuat ekosistem 5G ini, antara lain dengan menyiapkan berbagai layanan yang akan dijalankan di jaringan 5G. Solusi-solusi digital untuk kalangan korporasi dan UMKM adalah di antara layanan yang disiapkan tersebut.
XL Axiata berharap, saat nanti komersialisasi layanan 5G XL Axiata diluncurkan, ekosistemnya sudah komplit dan siap memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk penyediaan jaringan 5G ini kami didukung oleh Huawei sebagai mitra teknologi (technology partner).
Ke depan, kebutuhan jaringan data LTE dan 5G sangat dibutuhkan oleh semua sektor dan multi segmen. Transformasi digital secara tidak langsung juga akan mendorong peningkatan pendapatan negara.
Sementara Telkomsel menegaskan memastikan ketersediaan akses terhadap seluruh produk dan layanan digitalnya, khususnya bagi pelanggan dan delegasi G20, dalam rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia, The 17th G20 Heads of State and Government Summit, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali.
Dengan mengedepankan kapabilitas teknologi jaringan dan ekosistem aset digitalnya bagi kemajuan Indonesia dan dunia, ragam produk dan layanan unggulan Telkomsel siap memberikan pengalaman digital terdepan bagi para delegasi mancanegara yang akan mengikuti ajang internasional tersebut.
Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu B. Sigit menjelaskan, Telkomsel mengambil peran dan terus berkontribusi terhadap kelancaran pelaksanaan rangkaian kegiatan Presidensi G20 sepanjang tahun 2022 di Indonesia, yang berfokus pada isu pemulihan ekonomi global.
“Momentum KTT G20 mendatang juga akan membuka peluang lebih banyak bagi kami untuk mendukung komitmen Indonesia dalam menunjukkan potensi besar transformasi ekosistem industri dan kapabilitas digital terbaik negeri yang bisa memberikan pengalaman akses digital berkualitas kepada tamu negara yang hadir.” Ujarnya.
Guna mengoptimalkan kebutuhan komunikasi hingga aktivitas digital delegasi mancanegara sepanjang rangkaian kegiatan G20 di Indonesia, Telkomsel menghadirkan kartu perdana Telkomsel PraBayar Tourist yang sudah didukung layanan Hyper 5G Telkomsel.
Kartu Telkomsel PraBayar Tourist menghadirkan akses maksimal untuk pengalaman digital terbaik bagi para turis mancanegara melalui bonus kuota data/internet sebesar 25 GB dan kuota telepon lokal 25 menit.
Untuk menunjang komunikasi dan koordinasi, Telkomsel secara khusus juga telah menambahkan alokasi kuota data/internet pada kartu Telkomsel PraBayar Tourist menjadi sebesar 125 GB (25 GB di semua jaringan dan 100 GB di jaringan 5G bagi para perwakilan delegasi G20.
Sedangkan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan atau teknologi hijau (green technology) dalam jaringan 5G-nya sebagai persiapan menyambut puncak Presidensi G20 Indonesia pada 15-16 November di Nusa Dua, Bali.
Selain itu, IOH juga menyiapkan tim operasional yang akan memperkuat ketahanan jaringan dan melakukan pengawasan intensif melalui IOH Network Operation Center (INOC), meningkatkan layanan roaming internasional 5G, mendistribusikan kartu turis khusus Travel On, dan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
OH juga semakin meningkatkan cakupan 5G dan pengalaman pengguna di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai dan tempat-tempat utama G20 seperti di Apurva Kempinski Bali, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Baca juga: KTT G20 Diharapkan Capai Hasil Terbaik di Tengah Ketegangan Geopolitik antara Negara Barat & Rusia
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, IOH mengimplementasikan teknologi hijau dengan dukungan Huawei Indonesia.
“Kami telah menguji teknologi mereka untuk pertama kalinya di jaringan IOH dan berhasil mengurangi konsumsi listrik hingga 25 persen yang akan berdampak baik pada pelestarian lingkungan. Hal ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia untuk mendukung puncak presidensi G20 di Bali yang memiliki dampak berkelanjutan bagi seluruh dunia," kata Vikram.
Sekretaris Direktorat Jenderal PPI Kementerian Kominfo RI yang sekaligus menjabat Ketua Kelompok Kerja Dukungan Infrastruktur Digital G20, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan,
“Kementerian Kominfo RI mendukung penuh penyelenggaraan rangkaian Presidensi G20 di mana salah satunya adalah dukungan penyediaan infrastruktur digital dengan kualitas terbaik," katanya.
Baca juga: H-6 KTT G20, Kominfo Optimalkan Komunikasi ke Akar Rumput hingga Tingkat Internasional
Ia menyebut, Kemenkominfo juga berperan aktif sebagai pengampu Digital Economy Working Group (DEWG) dengan tiga isu prioritas yaitu pemulihan pascapandemi Covid-19 dan konektivitas; literasi digital dan kecakapan digital; serta arus data lintas negara (cross-border data flow).
"Kami mengapresiasi upaya bersama dari para pelaku di industri telekomunikasi, termasuk IOH dan Huawei yang tidak sekadar menyediakan konektivitas bagi para delegasi, namun juga menyediakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan teknologi hijau yang sangat dibutuhkan bagi bumi," paparnya.