Era Digital, Indonesia Butuh Lebih Banyak Ahli Big Data
Padahal manfaat Big Data bisa dirasakan ke berbagai bidang, mulai dari bisnis, transportasi, serta pendidikan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan ahli Big Data di era digital menjadi tantangan serius bagi Indonesia.
CEO sekaligus Founder Refocus Education Project, platform pendidikan online Roman Kumay Vyas mengatakan perkembangan Big Data di Indonesia saat ini berjalan cukup pesat, mengingat banyaknya perusahaan besar yang sudah memanfaatkan Big Data.
Namun, ahli Big Data di Indonesia terhitung masih minim.
Padahal manfaat Big Data bisa dirasakan ke berbagai bidang, mulai dari bisnis, transportasi, serta pendidikan.
Baca juga: Syarief Hasan: Fakta Big Data Pembangunan Era SBY Lebih Baik Dibanding Jokowi
Berkat Big Data data pelaku usaha semakin mudah dalam memasarkan produknya ke pengguna.
“Di Indonesia, data untuk berbagai jenis kebutuhan sudah tersedia dan banyak, namun sumbernya tersebar sehingga dibutuhkan usaha lebih untuk mendapatkan data terpadu secara nasional,” kata Vyas dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).
“Begitu juga dengan masalah keamanan, setiap konsep teknologi yang canggih memiliki beberapa celah dalam bentuk masalah privasi dan keamanan. Keamanan siber hanya bisa terjamin apabila ada sinergitas pihak terkait sehingga dapat mendukung terlaksananya sistem yang diimplementasikan,” sambungnya.
Menurut dia, minimnya generasi muda yang mengetahui tentang pentingnya pengelolaan Big Data menjadi salah satu sebab dan diharapkan dapat teratasi untuk beberapa tahun ke depan.
Vyas juga mengungkapkan dalam memanfaatkan big data, pemerintahan, organisasi, maupun perusahaan harus memiliki SDM yang kompeten dalam bidang analitik data, memiliki kemampuan pemograman yang tinggi, dan tanggap terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Refocus memungkinkan para siswa untuk memahami konser dasar di bidang data dengan cara yang mudah dan waktu yang relatif singkat,” ungkapnya
Dalam media sosial, penggunaan Big Data yang dimanfaatkan pelaku usaha adalah adalah data aktivitas pengguna di media sosial seperti jumlah like, komentar, dan sebagainya.
Data tersebut banyak digunakan untuk memutuskan akan membuat atau menghadirkan produk apa ke pelanggan serta sebagai bahan pertimbangan dalam memasang iklan dan membuat kampanye pemasaran.
Baca juga: Luhut Tolak Buka Big Data di Depan Mahasiswa UI, Tegaskan Tak Pernah Wacanakan Penundaan Pemilu
Manfaat Big Data di bidang transportasi adalah memudahkan pengguna untuk mengetahui dan mengunjungi suatu lokasi yang mungkin asing.
Salah satu aplikasi yang bisa jadi contoh Big Data di bidang ini adalah online maps yang menggunakan data dari citra satelit terkait pengelolaan wilayah.
Alhasil, pengguna bisa melihat daerah yang sedang macet di Maps dan membuat penunjuk arah untuk pergi ke lokasi tertentu dengan mudah.