Tolak Ajakan Elon Musk, Donald Trump: Saya Tidak Lagi Tertarik Pakai Twitter
Reaksi tersebut disampaikan Trump setelah pemilik baru Twitter Elon Musk, memulihkan akun eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk kembali ke Twitter, pernyataan tersebut dilontarkan usai Elon Musk mengaktifkan akun Twitter Trump yang telah ditangguhkan selama dua tahun.
“Saya tidak tertarik untuk kembali ke platform tersebut, tidak ada alasan untuk itu.” jelas Trump pada konferensi di acara kepemimpinan tahunan Koalisi Yahudi Republik, Sabtu (19/11/2022).
Reaksi tersebut disampaikan Trump setelah pemilik baru Twitter Elon Musk, memulihkan akun eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu kemarin.
Baca juga: Ribuan Karyawan Twitter Mengundurkan Diri, Elon Musk Tutup Kantor untuk Sementara
Akun tersebut di aktifkan Elon Musk setelah menggelar jajak pendapat dengan sebagian besar responden yang mendukung pemulihan akun Donald Trump. Reuters mencatat setidaknya ada lebih dari 51,8 persen dari 15 juta suara yang menyetujui rencana pemulihan akun Donald Trump. Setelah sebelumnya akun Donald Trump di tangguhkan, karena dianggap menghasut para pengguna Twitter untuk melakukan kekerasan dalam serangan 6 Januari 2021 di The Capitol AS.
"Orang-orang telah berbicara. Akun Trump akan dipulihkan," tweet Musk.
Rencana pemulihan akun Donald Trump, pertama kali disampaikan dewan Twitter pada bulan Mei lalu. Namun usai rencana tersebut diungkapkan ke publik banyak para pengiklan yang menentang kebijakan tersebut.
Mereka bahkan mengancam untuk meninggalkan Twitter apabila platform berlogo burung biru itu membuka gembok akun Trump. Ancaman tersebut yang kemudian membuat Twitter membatalkan pemulihan akun Donald Trump.
Akan tetapi setelah CEO Twitter di pegang oleh Elon Musk, miliarder kondang ini tak lagi menghiraukan pro kontra investor dan netizen. Menurut Musk penangguhan permanen akun Trump merupakan kesalahan.
Musk percaya dengan kembalinya mantan presiden AS itu, dapat mendorong kemajuan Twitter mengingat belakangan ini nama Donald Trump menjadi perbincangan hangat di pemilihan umum AS yang akan digelar pada 2024 mendatang.
Meski akun Twitter Donald Trump memiliki 88 juta pengikut, namun pihaknya menegaskan akan tetap menggunakan platform buatan startupnya yakni Truth Social, yang hanya memiliki jumlah pengikut sebanyak 4,56 juta orang.