Popularitas ChatGPT Pecah Rekor, Dalam Sehari Layani 13 Juta Pengguna
Berkat pencapaian tersebut ChatGPT ditetapkan sebagai aplikasi konsumen dengan pertumbuhan paling pesat sepanjang sejarah
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Dirilis pada November tahun lalu, dalam waktu beberapa bulan aplikasi ChatGPT besutan OpenAI pecah rekor dengan total pengguna harian tembus mencapai 19 juta dan jumlah unduhan mencapai angka 100 juta kali.
Kehadirannya yang mempermudah pengguna untuk menjawab perintah serta melakukan tugas-tugas seperti mengerjakan soal ujian hingga tingkat pascasarjana, melakukan debug pada kode, dan membuat cerita pendek dengan gaya penulis tertentu membuat aplikasi ini menjadi topik perbincangan hangat di berbagai sosial media.
Banyak pengguna mengklaim sistem ChatGPT dapat bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan mesin pencarian milik perusahaan Google Search. Keunggulan tersebut yang membuat popularitas mesin pencarian ini melesat tajam bila dibandingkan dengan Google.
Baca juga: Google Hingga Meta Kompak PHK Karyawan, Intip Pesangon yang Dijanjikan Raksasa Teknologi
Menurut data yang dirilis perusahaan finansial asal Swiss UBS, jumlah pengguna harian aplikasi chatbot ini mulai mengalami lonjakan mulai Januari 2023, dimana setiap harinya ada sekitar 13 juta pengguna yang mencoba mengakses ChatGPT.
Berkat pencapaian tersebut ChatGPT ditetapkan sebagai aplikasi konsumen dengan pertumbuhan paling pesat sepanjang sejarah, seperti yang dilansir dari Engadget.
Sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan dari peluncuran untuk mencapai 100 juta pengguna bulanan, sementara Instagram membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk memikat konsumen.
Baca juga: Meta akan Pulihkan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump
"Dalam 20 tahun terakhir, kami tidak melihat adanya layanan internet yang memiliki pertumbuhan secepat ini," tulis UBS dalam laporannya.
Sejarah ChatGPT
ChatGPT awalnya dirilis dengan memanfaatkan feedback dari para pengguna untuk melakukan sejumlah peningkatan termasuk peningkatan faktualitas, kemampuan matematika tambahan, kemampuan untuk berhenti membuat tanggapan, kemampuan untuk melihat percakapan sebelumnya, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan laman resmi OpenAI, kecerdasan ChatGPT yang dapat merespon pertanyaan pengguna lantaran mereka menyematkan model AI pada Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF). Sistem ini yang kemudian membuat kinerja ChatGPT lebih unggul.
Baca juga: Ditekan Pemerintah, Microsoft Tutup LinkedIn di Cina
Karena pengguna harian ChatGPT yang semakin membludak OpenAi akhirnya mulai memonetisasi layanan mereka yang sangat populer ini, dengan menawarkan paket langganan terbaru ChatGPT seharga 20 dolar AS per bulan.
Dengan penawaran tersebut nantinya pelanggan akan mendapatkan fitur-fitur eksklusif, seperti akses tanpa halangan ke ChatGPT saat jam sibuk, waktu respons lebih cepat, dan akses prioritas ke fitur dan peningkatan terbaru.
Dengan strategi bagu ini OpenAi optimis aplikasi besutannya dapat meraup pundi – pundi pendapatan yang besar. Sayangnya hal ini menjadi ancaman serius bagi Google sampai-sampai sang pendiri Larry Page dan Sergey Brin ikut turun tangan membantu CEO Google Sundar Pichai untuk mengejar ketertinggalannya dari ChatGPT.
Diantaranya dengan merilis kecerdasan buatan (AI) yang bisa menghasilkan musik dari deskripsi teks. Dinamai MusicLM AI ini nantinya dapat menghasilkan musik dari deskripsi yang ditaruh para kreator. Tak hanya itu Large dan Brin kabarnya berencana untuk mengintegrasikan fitur chatbot dengan Search.