Penjualan PC Seret, Dell Technologies Pecat 6.650 Pekerja
Dell mengetatkan kebijakan dengan memangkas jumlah karyawan, demi mencegah kebangkrutan ditengah ancaman resesi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Dell Technologies Inc mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan menghilangkan sekitar 6.650 staff atau sekitar 5 persen dari totalnya tenaga kerja globalnya, pada Senin (6/2/2023).
Dalam siaran pers yang dilakukan Dell, pihaknya menjelaskan bahwa pemecatan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menekan pembengkakan biaya operasi, selama satu tahun terakhir.
Akibat dari persaingan ketat antar para produsen teknologi yang diperparah dengan menurunnya penjualan PC atau perangkat komputer di pasar global, hingga Dell mengalami krisis cadangan kas.
Baca juga: Jaga Keberlangsungan Bisnis, Pinterest Lakukan PHK Terhadap 150 Karyawan
Munculnya tekanan ini lantas mendorong Dell untuk mengetatkan kebijakan dengan memangkas jumlah karyawan, demi mencegah kebangkrutan ditengah ancaman resesi.
“Perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang terus terkikis dengan masa depan yang tidak pasti," tulis co-Chief Operating Officer Jeff Clarke dalam sebuah memo kepada karyawan.
Dell tak menjelaskan divisi mana saja yang akan terdampak pemecatan tersebut, namun melansir dari Reuters selain melakukan PHK Dell recananya akan memangkas gaji karyawan, memotongan sejumlah anggaran produksi, serta menunda perekrutan demi menekan pembengkakan biaya lebih lanjut.
Adanya PHK ini semakin mengisyaratkan bahwa industri teknologi di Amerika kini tengah diguncang kemerosotan tajam. Tak hanya itu PHK yang dilakukan Dell juga menambah jumlah pengangguran di AS, hingga meloncat mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun.
Lebih lanjut, aksi PHK seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan raksasa teknologi AS. Sebelumnya sejumlah perusahaan dilaporkan telah menghilangkan hampir 44.000 posisi hanya kurun waktu dalam 30 hari terakhir, diantaranya
Raksasa teknologi asal AS ini mengumumkan langkah pemecatan terhadap 10.000 karyawan dari divisi teknik pada awal Januari 2023. Langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan guna mengurangi dampak kontraksi ditengah krisis ekonomi global. Mengingat selama kuartal ketiga laporan penjualan Microsoft hanya naik 2 persen, jadi pendapatan paling lambat sejak tahun fiskal 2017.
· ShareChat
ShareChat, sebuah platform berbagi video pendek yang didukung oleh Google dan Temasek mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 20 atau 400 karyawan asal India. Dengan pemangkasan ini nantinya biaya pengeluaran terkait tinjauan operasi tahunan dapat dialihkan untuk meningkatkan pemasaran, infrastruktur, dan monetisasi perusahan.
Baca juga: Merugi Rp 26 Triliun, Philips PHK 6.000 Karyawan Mulai Pekan Ini
· Verily
Anak perusahaan Google yang bergerak di bidang kesehatan Verily, juga bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15 persen atau sekitar 240 karyawan pada awal 2023.
Kabar PHK mencuat setelah email pemecatan yang ditulis CEO Verily Stephen Gillett ke para karyawan bocor ke publik, dalam surat tersebut Gillett menjelaskan bahwa PHK dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan untuk mencegah Verily agar tidak mengalami kolaps selama ekonomi global berkontraksi di tahun 2023.
· Amazon
Marketplace teknologi multinasional, Amazon mengumumkan langkah pemangkasan tenaga kerja yang menyasar lebih dari 18.000 staff di berbagai divisi perusahaan. Tidak dijelaskan divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun diperkirakan PHK akan menargetkan staff di bagian operasional toko hingga teknologi.
Baca juga: Aplikasi Mak Comblang Online, Tinder PHK 8 Persen Karyawan
· Spotify
Raksasa streaming musik itu secara diam –diam melakukan pemutusan hubungan kerja pada sejumlah staffnya, Spotify tidak secara gamblang memberi tahu jumlah karyawan yang terkena PHK. Namun menurut informasi yang beredar PHK ini dilakukan untuk mengurangi biaya operasional.
· IBM
Perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Ini dilaporkan telah memangkas 3.900 karyawan pada akhir bulan lalu, setelah sejumlah negara di Eropa Barat mengurangi pemesanan perangkat lunak berteknologi canggih.
· Tinder
Match Group Inc induk dari Tinder perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kencan online mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan memangkas 8 persen dari total karyawan, pada awal Februari kemarin. Usai perdagangan saham Tinder di Wall Street anjlok sebesar 7 persen. Hingga membuat pendapatan kuartalnya menyusut akibat tertekan krisis pada pasar ekonomi global.