Bisnis Managed Network Services Diproyeksikan Jadi Kontributor Pendapatan Terbesar bagi Digiserve
Portofolio MNS sebagai penyumbang Total Contract Value (TCV) terbesar di 2022 dengan kontribusi revenue sebesar 62,16 persen.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu tahun lebih setelah menyelesaikan transformasi bisnisnya, PT Digital Aplikasi Solusi atau yang lebih dikenal sebagai Digiserve by Telkom Indonesia menorehkan perkembangan usaha yang pesat.
Selama tahun 2022 Digiserve mencatat pertumbuhan dari aspek bisnis, pelayanan dan operasional.
Presiden Direktur Digiserve Ahmad Hartono menjelaskan, pasca transformasi perusahaan, Digiserve berhasil mengakselerasi pertumbuhan melalui inovasi produk dan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Dukungan kuat dari Telkom Group membuat perusahaan percaya diri dalam memenuhi kebutuhan pasar dan bisnis ICT Managed Solutions di Indonesia.
Baca juga: Digiserve Terapkan Prinsip Governance, Risk dan Compliance dalam Operasional Bisnis
"Sebagai pimpinan perusahaan kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan yang selama setahun ini telah bekerja keras dan cerdas untuk memenuhi tercapainya target perusahaan, juga kepada parent dalam hal ini Tekom Metra, seluruh keluarga besar Telkom Group dan stakeholder. Seluruh anggota tim Digiserve berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi sehingga memudahkan perusahaan untuk mencapai targetnya," jelas Hartono dalam acara “Digiserve Technology Outlook 2023” yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Kamis 9 Februari 2023.
Di 2022, perusahaan juga telah melengkapi pengurus perusahaan dengan pengisian formasi Direksi, dengan mengangkat Bungaran Adil P. Siagian sebagai Direktur Sales & Operasional serta Buddy Restiady sebagai Direktur Keuangan & Manajemen Resiko. Adanya manajemen baru ini juga mendorong perusahaan untuk bertumbuh makin cepat memenuhi target usaha.
Ahmad Hartono menjelaskan, bisnis Digiserve saat ini didukung oleh talenta-talenta yang mumpuni dan memiliki lebih dari 200 sertifikat bertaraf internasional dan melayani lebih dari 200 pelanggan.
Perusahaan juga telah meraih ISO 20000 untuk manajemen layanan dan ISO 27001 untuk manajamen keamanan informasi.
Menurutnya, hal ini menandakan bahwa sistem manajemen kualitas dan keamanan informasi Digiserve telah diakui dan diterima secara internasional yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sekaligus sebagai jaminan untuk bisa memberikan layanan terbaik dan sangat memuaskan kepada pelanggan.
Saat ini bisnis Digiserve berfokus pada dua produk portofolio utama yaitu pertama Managed Network & Security Services yang terdiri dari Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), Wireless Local Area Network (WLAN), Network Security dan Value Added Services (VAS).
Sedangkan portofolio utama yang kedua adalah Managed Digital Productivity yang terdiri dari Integrated Management Platform, Unified Communication & Collaboration, serta Professional Services.
Hartono menjelaskan, di 2022 perusshaannya meraih sejumlah capaian. Pertama, pendapatan dan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi perusahaan mencatat kenaikan sebesar 18,4 persen dan 28,2 persen secara tahunan.
Sementara Net Income naik drastis sebesar 128 persen yang merupakan hasil murni dari pencapaian secara bisnis. Data-data resmi performansi perusahaan akan direlease setelah proses audit selesai
Kedua, berhasil menjadikan portofolio MNS sebagai penyumbang Total Contract Value (TCV) terbesar di tahun 2022 dengan kontribusi revenue sebesar 62,16 persen.
Sementara, capaian ketiga adalah meluncurkan blue ocean product Service Management Platform (SMP), kemudian perusahaan berhasil mempertahankan skor Service Level Agreement pada level tinggi yang mencapai 99,90 persen berhasil melampaui standar sebesar 99,80 persen.
Baca juga: Digiserve Bersama Fortinet Percepat Akselerasi Digital di Indonesia
Cepaian selanjutnya berdasarkan Customer Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS), tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan dengan menggunakan Net Promoter Score (NPS), Digiserve mencatat skor 80,8 persen.
Menurutnya, apngka ini melebihi target 58 persen sekaligus di atas rata-rata industri sebesar 42 persen.
Bungaran Adil P. Siagian, Direktur Sales & Operasional Digiserve menjelaskan proyeksi tren ICT Managed Services di 2023. Menurutnya, segmen enterprise makin terbuka dengan kolaborasi dan kemitraan, mendukung proses transformasi digital, sehingga pengeluaran ICT pada IT service terus meningkat termasuk di dalamnya kebutuhan terhadap solusi Managed Service.
"Dalam area solution managed service, 3 layanan yang diprediksi akan tumbuh maksimal adalah Professional Service di mana memiliki Compounded Annual Growth Rate (CAGR) tertinggi sebesar 28,8 persen diikuti oleh Managed Cloud Service dengan CAGR sebesar 25,8 persen kemudian Managed Security Network dengan CAGR sebesar 18,8 persen," jelas Adil.
Pada tahun 2023 ini diproyeksikan market managed service secara aggregate berada pada Rp. 37,8 triliun dengan aggregate CAGR sebesar 18,9 persen. Oleh karena itu bisnis MNS diproyeksikan akan tetap menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi perusahaan sampai beberapa tahun ke depan.
"Namun demikian pertumbuhan dari lini bisnis lainnya pun ditargetkan bisa meningkat seiring dengan pengembangan produk-produk yang bisa menjadi new engine growth bagi perusahaan, sama seperti Service Management Platform (SMP) yang baru saja diluncurkan pada tahun 2022 kemarin," kata Adil.