Tingkatkan Literasi Keamanan Siber untuk Menangkal Kabar Bohong di Internet
Pengguna internet dituntut harus mampu meningkatkan keterampilan dalam menelusuri dunia online, terutama dari segi literasi keamanan siber
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Kehidupan sehari-hari generasi muda saat ini sudah tidak terpisahkan dari teknologi serta dunia maya dan pengguna rentan menerima kabar hoaks atau kabar bohong sehingga informasi itu akan cepat beredar di kalangan masyarakat.
Maka dari itu, pengguna internet dituntut harus mampu meningkatkan keterampilan dalam menelusuri dunia online, terutama dari segi literasi keamanan siber.
Baca juga: Tingkatkan Keamanan Siber, Komisi Eropa Larang Penggunaan TikTok
Ini menjadi benang merah pertemuan dan pelatihan ASEAN Cybersecurity Skilling Programme bertajuk Cybersecurity Skilling Programme dalam Menangkal Hoax di Dunia Maya ini berisi sejumlah sesi pemaparan materi tentang keamanan siber dan literasi digital dari para ahli teknologi di Jakarta.
Senjaya Mulia, pendiri ASEAN Youth Organization mengatakan, banyaknya kabar bohong yang bersumber dari internet beredar di kalangan masyarakat dan ini menjadikan keadaan darurat keamanan digital di Asia Tenggara maupun Indonesia.
“Saat puncak pandemi Covid-19 kita melihat ada ribuan berita bohong yang tersebar setiap harinya sehingga meresahkan masyarakat.
Dalam konteks itu, berita bohong dari oknum tidak bertanggung jawab bisa membahayakan nyawa,” kata Senjaya dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).
Acara pelatihan ASEAN Cybersecurity Skilling Programme mampu membekali generasi muda dengan skill serta ilmu yang mumpuni untuk menjadi Master Trainer.
Baca juga: Sepanjang 2022, Serangan Keamanan Siber Didominasi Aktivitas Malware
Kemudian, sebagai Master Trainer, mereka bisa menyebarkan informasi tentang pentingnya mengetahui cara memilah dan mencerna informasi yang beredar di internet secara kritis sehingga inisiatif ini akan meningkatkan literasi digital Indonesia dalam kancah dunia.
“Tidak bisa dimungkiri kalau internet itu memang sangat kuat,” ujar Ardimas Andi Purwita dari Binus International tentang alasan ajang pelatihan seperti ini sangat diperlukan.
Ardimas menambahkan, teknologi seperti pisau bermata dua.
Baca juga: Soal Ancaman Keamanan Siber, Perlindungan Data Pribadi Harus Jadi Perhatian
"Kalau sampai salah digunakan, yang ada merugikan diri sendiri dan masyarakat. Jadi, kita harus pandai-pandai menggunakannya, dimulai dengan berpikir kritis dulu saat berinternet,” ujarnya.
Sebagai perguruan tinggi dengan global experience dalam bidang teknologi, Binus International memandang event ini sebagai kehormatan dan kesempatan untuk menciptakan generasi muda yang mampu menggunakan teknologi secara kritis demi memajukan bangsa.