Pandemi Covid-19 Tak Hanya Dorong Digitalisasi di Banyak Sektor Tapi Juga Datangkan Tantangan Baru
Lokalisasi yang melekat pada transformasi digital menjadi strategi bisnis internasional H3C untuk membangun kemampuan inovasi
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak hanya meningkatkan permintaan dan investasi pada digitalisasi di seluruh dunia, namun juga menimbulkan tantangan baru. Tantangan ini terletak pada cara mewujudkan transformasi digital yang adaptif, kompatibel, dan berkelanjutan. Dengan demikian, transformasi digital benar-benar memenuhi kebutuhan produksi dan kehidupan.
"Untuk itu, lokalisasi menjadi jalur yang merealisasikan adaptabilitas, kompatibilitas, dan keberlanjutan transformasi digital," ujar Gary Huang, Co-president & President, International Business, H3C zaat menyampaikan paparan berjudul Embedding Localization in Digital Transformation di ajang H3C NAVIGATE 2023 International Business Summit yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.
Pada 2023, lokalisasi yang melekat pada transformasi digital menjadi strategi bisnis internasional H3C untuk membangun kemampuan inovasi teknologi di pasar lokal.
Baca juga: Menkominfo Sebut Penyiapan SDM Andal dan Berdaya Saing Jadi Kunci Transformasi Digital Nasional
"Tujuannya, meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia lokal dan membangun ekosistem lokal. Menuju dunia yang memprioritaskan teknologi digital, H3C ingin menanamkan visi global dan pengalamannya dalam inovasi, pemberdayaan, dan ekosistem lokal. Lewat langkah ini, seluruh negara benar-benar memperoleh manfaat dari transformasi digital," kata Huang.
Konferensi industri tahunan H3C selain membahas perencanaan global terbaru tentang lokalisasi, juga meluncurkan sederet solusi dan produk baru yang berbasis pada skenario penggunaan. Solusi dan produk ini memenuhi permintaan pelanggan dan mitra global yang terus berkembang.
Dijelaskan, transformasi digital kini menjadi prioritas utama pemimpin bisnis. Alokasi anggaran pengeluaran diperkirakan akan menembus 3,4 triliun dolar AS pada 2026, menurut laporan IDC. Namun, babak transisi berikutnya memunculkan isu-isu baru, termasuk bagaimana teknologi digital benar-benar terintegrasi dalam pembangunan ekonomi lokal.
"Tentunya, transformasi digital bukanlah tugas sederhana yang cepat mendatangkan hasil. Transformasi digital harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk adaptabilitas hingga proses bisnis, produktivitas dan budaya organisasi, kompatibilitas dengan arsitektur, platform dan aplikasi sistem, aplikasi bisnis berkelanjutan, serta peningkatan sistem dan pengembangan keahlian," ungkapnya.
Pada 2022, H3C melansir strategi bisnis internasional yang berfokus pada pembangunan ekosistem yang sehat, serta menawarkan solusi berbasiskan skenario penggunaan. Tahun ini, H3C memperbarui strategi ini dengan menambahkan lokalisasi.
Penerapan prinsip "Berpola pikir Global, Bertindak Lokal" melibatkan lokalisasi keahlian inovasi teknologi, pemberdayaan sumber daya manusia, serta ekosistem.
Baca juga: Akselerasi Transformasi Digital Berbasis Cloud, TelkomSigma Jalin Kerja sama dengan Avanade
Hal tersebut menjamin pembangunan yang berlangsung cepat sekaligus berkelanjutan dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam industri dan ekonomi lokal.
Pilar pertama, membangun keahlian inovasi teknologi lokal. H3C telah melansir lima solusi berbasiskan skenario penggunaan: Synergy Working, Innovative Education, Smart Manufacturing, Efficient Healthcare, dan Reliable Public Service.
Solusi ini diluncurkan H3C demi memenuhi pesatnya permintaan transformasi digital di beragam sektor di seluruh dunia.
Pilar kedua, meningkatkan pemberdayaan sumber daya lokal. H3C ingin berkolaborasi dengan pelanggan dan mitra lokal. Tujuannya, membangun sistem sumber daya manusia yang lengkap dalam bidang TIK.
Lewat sistem ini, lembaga pendidikan tinggi, institusi, ahli TIK, dan kalangan lain terlibat dalam kuliah teknis, pelatihan praktis, dan metode lain. Pembinaan sumber daya manusia lokal dalam bidang TIK akan membantu transformasi digital di pasar lokal.
Baca juga: Kehadiran BI-FAST Mengakselerasi Transformasi Digital Ekonomi Indonesia
Pilar ketiga, membangun ekosistem lokal. H3C telah membuat banyak pencapaian dalam membangun ekosistem mitra global yang bersifat terbuka, saling menguntungkan, dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Hingga kini, H3C memiliki lebih dari 200 mitra layanan, menggelar pelatihan servis hingga lebih dari 800 jam, serta pelatihan teknis hingga 1.200 jam yang melibatkan lebih dari 1.800 pengajar bersertifikasi di seluruh dunia.
Inovasi teknologi menjadi prioritas yang lebih penting di antara tiga pilar H3C dalam lokalisasi digital.
Steven Yoe, co-president, CTO & Chairman, Technical Committees, H3C, mengumumkan strategi teknologi 2023 yang terdiri atas empat Platform Solusi Digital H3C yang inovatif— Cloud & AI Platform, Digital Infrastructure, Active Security, serta Unified O&M.
Menurut Yoe, H3C berkomitmen memperkuat keahliannya dalam infrastruktur teknis, serta berkolaborasi dengan mitra untuk menghadirkan solusi adaptif yang berbasis pada skenario penggunaan demi memenuhi kebutuhan pelanggan lokal.
Di konferensi ini, H3C, berdasarkan strategi "Cloud & AI Native", turut melansir produk dan solusi unggulan baru untuk 2023, termasuk distributed cloud platform H3C, CloudOS, computing management platform, server seri terbaru UniServer G6, solusi H3C AD-NET 6.0+, serta berbagai jenis produk switch, router, dan Wi-Fi 7 serta lini produk smart home networking, 8K MagicHub, laptop dan desktop berstandar perusahaan yang semakin melengkapi portofolio produk dan solusi H3C.
Solusi cloud computing dan AI merupakan unsur utama dalam teknologi digital.
Menurut James Chen, Senior Vice President, Executive President, Cloud and AI Business Group, H3C, solusi cloud dan AI buatan H3C telah digunakan di berbagai industri global. "Mengandalkan strategi 'Cloud & AI Native', H3C akan terus menghadirkan solusi Cloud & AI terpadu di pasar lokal, serta menggerakkan transformasi digital bagi perusahaan dan organisasi lokal."
Di sisi lain, lokalisasi keahlian inovasi di era digital menjadi langkah krusial lain dalam proses transformasi digital. Li Li, Vice President & Chief Scientist, H3C, menjelaskan, agar produk dan solusi H3C lebih terintegrasi dengan keahlian industri mitra lokal, serta menyediakan solusi yang lebih terkustomisasi, H3C juga berencana meluncurkan platform inovasi digital, DI.Lab, di pasar luar negeri.
Li menambahkan, H3C DI.Lab menjadi platform solusi terpadu dan berperan sebagai pusat inovasi bersama yang mengembangkan solusi kompetitif. H3C DI.Lab juga tampil sebagai pusat integrasi solusi yang mengembangkan, mengetes, dan memverifikasi berbagai solusi, serta menjamin kualitas ketersediaan solusi.