Cara Hindari Scamming di Dunia Online, Simak Tips dari Ahli
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya scamming. Simak penjelasan ahli.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Scamming adalah jenis kejahatan siber modus penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan material berupa uang, dan sesuatu yang berharga milik orang lain.
Sedangkan scammer adalah julukan bagi para pelaku kejahatan scamming.
Praktisi Literasi Digital Rizky Ardi Nugroho menyampaikan akibat munculnya tindak kejahatan, untuk keamanan digital dimulai dari diri sendiri dan orang terdekat.
"Agar jangan pernah memberikan data pribadi pada aplikasi atau website sekalipun kepada orang dari pihak instansi tersebut. Mohon untuk dipastikan kembali kebenarannya," ujar Rizky dalam diskusi daring, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Dirayu Tentara Amerika Gadungan Bermodus Love Scamming, Pria Ini Kehilangan Uang Rp 2,4 Miliar
Dosen STMIK Primakara Bali Luh Putu Ning Septyarini Putra Astawa menuturkan, konten positif adalah hal mutlak dalam bermedia digital.
Terutama untuk menumbuhkan keamanan dan kenyamanan, tidak terjadi konflik dan perselisihan.
"Banyak tools penunjang untuk membuat konten positif baik dari tampilan dan juga pesan yang disampaikan," imbuhnya.
Dwi Vera selaku Host TV mengatakan banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya scamming.
"Kita harus tetap waspada jangan mudah tergiur karena scammer biasanya akan mengiming-imingi para calon korban dengan hadiah atau berupa uang. Kerahasiaan data pribadi adalah hal penting yang wajib dijaga dengan baik," imbuhnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah melaksanakan kegiatan webinar Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat mengusung tema “Cermati Praktik Scamming di Dunia Online”.
Dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Webinar diikuti oleh masyarakat dari komunitas wilayah Bali.
Baca juga: NFT Bored Ape senilai 567 Ribu Dolar AS Raib Dicuri Scammer
Berdasarkan Survei indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan kominfo dan katadata Insight Center pada tahun 2021 menyebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori ‘sedang’.
Dalam merespons hal tersebut Kominfo terus menyelenggarakan kegiatan Webinar Literasi Digital dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan Webinar Literasi digital dibuka dengan menampilkan video Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan sambutan Samuel A Pengerapan selaku Dirjen Aptika Kominfo serta pemutaran video 4 pilar Literasi Literasi Digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.
Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses literasidigital.id atau akun media sosial literasi digital kominfo (Instagram, Facebook, dan Youtube).