Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Siapa Shou Zi Chew? CEO TikTok yang Dicecar Anggota Kongres Amerika Serikat Selama 5 Jam

Shou Zi Chew telah memberikan kesaksian di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS mengenai keamanan data pengguna TikTok.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Siapa Shou Zi Chew? CEO TikTok yang Dicecar Anggota Kongres Amerika Serikat Selama 5 Jam
OLIVIER DOULIER / AFP
CEO TikTok Shou Zi Chew bersaksi di depan sidang Komite Energi dan Perdagangan DPR tentang "TikTok: Bagaimana Kongres Dapat Menjaga Privasi Data Amerika dan Melindungi Anak-Anak dari Bahaya Daring," di Capitol Hill, 23 Maret 2023, di Washington, DC. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Di tengah meningkatnya kecurigaan global terhadap TikTok yang dapat menyebabkan larangan platform video pendek itu oleh Amerika Serikat (AS), perhatian saat ini jatuh kepada kepala eksekutifnya, Shou Zi Chew.

Shou Zi Chew telah memberikan kesaksian di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS mengenai keamanan data pengguna dan dugaan hubungan TikTok dengan pemerintah China pada Kamis (23/3/2023).

Chew menghadapi pertanyaan selama kurang lebih empat setengah jam di sidang Kongres AS, membuatnya kini menjadi pusat perhatian banyak orang. Namun, sedikit informasi mengenai pria berusia 40 tahun ini, termasuk seberapa besar kekuasaan yang dia miliki di perusahaan.

Baca juga: Diinterogasi Selama 5 Jam, Ini 5 Poin Penting Sidang Kongres AS Soal Isu Spionase TikTok

Menurut laporan New York Times, mengutip keterangan dari mantan eksekutif TikTok dan ByteDance, menyatakan kemampuan Chew untuk membuat keputusan di perusahaan terbatas, dan pendiri ByteDance, Zhang Yiming, dilaporkan menjadi pemegang kendali perusahaan.

Tetapi sekarang TikTok telah menempatkan Chew untuk bersaksi di depan Kongres AS sekaligus di tengah publik, menyusul pengawasan ketat regulator atas koneksi TikTok dengan pemerintah China.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke anggota parlemen AS pada Juni lalu, TikTok menekankan mereka beroperasi secara mandiri dari perusahaan induknya ByteDance.

Berita Rekomendasi

Lantas siapa itu Shou Zi Chew sebenarnya?

Dalam pembukaan kesaksiannya, Chew bersusah payah untuk menegaskan dia bukan dari China tetapi "orang Singapura yang berbasis di Singapura".

Chew bercerita, ia pernah tinggal di Singapura, United Kingdom, dan Amerika Serikat. Sementara Istrinya, Vivian Kao, lahir di Virginia, Amerika Serikat

Lahir dan dibesarkan di Singapura, ia bersekolah di sekolah elit berbahasa Mandarin. Chew juga fasih berbahasa Inggris dan Mandarin. Dia adalah seorang perwira di angkatan bersenjata Singapura, sebuah jabatan bergengsi, saat menjalani wajib militernya.

Chew memperoleh gelar sarjana di bidang ekonomi dari University College London sebelum menuju ke Harvard Business School, di mana ia memperoleh gelar MBA. Tidak hanya itu, Chew tercatat pernah magang di raksasa media sosial Facebook.

Menurut laporan media, dia bekerja selama lima tahun di perusahaan modal ventura DST Global. Ketika bekerja di DST, dia memimpin tim yang membantu memfasilitasi investasi di ByteDance pada 2013. Dia juga bekerja sebagai bankir investasi di Goldman Sachs selama dua tahun.

Chew kemudian memainkan peran penting di raksasa smartphone China Xiaomi, di mana dia menjadi chief financial officer dan presiden bisnis internasional, serta berjasa dalam penawaran saham perdana (IPO) perusahaan pada 2018.

Dia melompat ke ByteDance pada Maret 2021, menjadi orang pertama yang mengisi peran kepala keuangan di raksasa media tersebut.

Dua bulan kemudian, dia menjabat sebagai CEO TikTok, setelah pengunduran diri Kevin Mayer yang tiba-tiba di tengah upaya pemerintahan Trump untuk memaksa penjualan aset TikTok ke AS.

Tantangan Terbesar Sebagai CEO TikTok

Chew menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam karirnya dI TikTok, karena anggota parlemen AS meminta perusahaan untuk melepaskan kepemilikan aset AS atau menghadapi larangan.

Surat kabar Tiongkok Global Times mengatakan dalam sebuah opini, dorongan untuk larangan terhadap TikTok dipicu oleh "suasana politik Amerika yang beracun" dan akan menjadi pelanggaran prinsip pasar bebas.

"Di mata pejabat dan politisi Amerika, latar belakang TikTok di China adalah 'dosa asal'," tambah Global Times.

Menghadapi pengawasan ketat dari China dan AS, Chew malah mengangkat profil publiknya pada tahun lalu. Dia membuat akun TikToknya sendiri, @shou.time, pada Februari tahun lalu untuk menampilkan sekilas kehidupan pribadinya, setelah hampir setahun dia memimpin platform tersebut.

Baca juga: China Kritik Rencana Amerika Serikat Paksa ByteDance Jual TikTok

Chew bahkan mendapat 18.000 pengikut di akunnya. Terlihat dari unggahan videonya, dia menghadiri pertandingan Super Bowl dan NBA, bertemu selebritas seperti Bill Murray, dan dengan canggung mencoba berdansa dengan penyanyi Ciara.

Dalam sebuah wawancara, Chew juga mengungkapkan kepada media dia adalah seorang penggemar golf dan penggemar komedian Kevin Hart.

Ayah dua anak yang menikah dengan CEO perusahaan investasi Vivian Kao ini juga mengatakan tidak mengizinkan anak-anaknya menggunakan TikTok karena mereka "terlalu muda".

Dalam beberapa hari terakhir, Chew juga telah memberikan keterangan ke media utama AS, mengulangi seruan bahwa TikTok tidak menimbulkan ancaman bagi kepentingan AS.

Dia juga telah meminta bantuan langsung kepada pengguna TikTok di AS. Dalam video yang diposting di akun resmi TikTok pada Senin (20/3/2023) di Washington, dia meminta pengguna untuk memberitahunya apa yang ingin mereka katakan kepada anggota parlemen.

Dalam video yang telah mendapat setengah juta tanda like, dia berseru, "Ini datang pada saat yang sangat penting bagi kami. Ini dapat mengambil TikTok dari 150 juta dari Anda semua."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas