Pendiri Intel Sekaligus Pelopor Silicon Valley Gordon Moore Wafat di Usia 94 Tahun
Moore berasal dari San Francisco, Amerika Serikat. Dia memperoleh gelar Ph.D di bidang kimia dan fisika pada 1954 di California Institute of Technolog
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Salah satu pendiri Intel Corporation dan pioneer Silicon Valley, Gordon Moore, meninggal dunia dalam usia 94 tahun di Hawaii, Amerika Serikat pada Jumat (24/3/2023).
Dikutip dari Reuters, Yayasan Gordon & Betty Moore dan Intel mengatakan Moore meninggal dunia di kediamannya di Hawaii dengan dikelilingi keluarganya.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya pada 1965, Moore mengamati bahwa berkat peningkatan teknologi, jumlah transistor pada microchip kira-kira tumbuh dua kali lipat setiap tahun, yang kemudian diubah menjadi setiap dua tahun, sejak sirkuit terintegrasi ditemukan beberapa tahun sebelumnya.
Baca juga: Multipolar Technology Tawarkan Solusi Analisa Risiko Kredit Lewat IBM Cloud Pak for Data
Prediksinya yang mengatakan tren ini akan terus berlanjut kemudian dikenal sebagai "Hukum Moore", yang membantu mendorong Intel dan pembuat chip lainnya secara agresif menargetkan sumber daya penelitian dan pengembangan mereka untuk memastikan aturan praktis tersebut menjadi kenyataan.
"Sirkuit terintegrasi akan menghasilkan keajaiban seperti komputer rumah - atau setidaknya terminal yang terhubung ke komputer pusat - kontrol otomatis untuk mobil, dan peralatan komunikasi portabel pribadi," tulis Moore dalam artikelnya, dua dekade sebelum revolusi PC dan lebih dari 40 tahun sebelum Apple meluncurkan iPhone.
Setelah artikel Moore terbit, chip menjadi lebih efisien dan lebih murah, membantu mendorong sebagian besar kemajuan teknologi dunia selama setengah abad dan memungkinkan munculnya tidak hanya komputer pribadi (PC), tetapi juga raksasa teknologi di Silicon Valley seperti Apple, Facebook dan Google.
Meskipun dia meramalkan peningkatan daya komputasi yang stabil, Moore mengatakan kepada majalah Forbes dia sendiri tidak membeli komputer di rumahnya hingga akhir 1980-an.
Moore berasal dari San Francisco, Amerika Serikat. Dia memperoleh gelar Ph.D di bidang kimia dan fisika pada 1954 di California Institute of Technology.
Dia bekerja di Shockley Semiconductor Laboratory, yang membuatnya bertemu dengan salah satu pendiri Intel Robert Noyce.
Keduanya merupakan bagian dari sekelompok pembelot "delapan pengkhianat", yang kemudian meluncurkan Fairchild Semiconductor pada 1957.
Baca juga: Rahasia ASUS Sukses Pimpin Pasar Laptop di Indonesia Selama Satu Dekade
Setelah itu pada 1968, Moore dan Noyce meninggalkan Fairchild untuk memulai perusahaan chip memori yang lantas diberi nama Intel, singkatan dari Integrated Electronics.
Pegawai yang direkrut pertama oleh Moore dan Noyce adalah rekan mereka di Fairchild, Andy Grove, yang akan memimpin Intel melalui sebagian besar pertumbuhan eksplosifnya pada 1980-an dan 1990-an.
Moore menggambarkan dirinya di majalah Fortune sebagai "pengusaha kebetulan", yang tidak memiliki keinginan membara untuk memulai sebuah perusahaan.
Sementara Noyce memiliki teori mengenai bagaimana memecahkan masalah rekayasa chip, Moore adalah orang yang menyingsingkan lengan bajunya dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengutak-atik transistor serta menyempurnakan ide-ide Noyce yang luas dan terkadang tidak jelas, sebuah upaya yang seringkali terbayar.
Sementara Grove mengisi peran diantara ketiganya sebagai pakar operasi dan manajemen Intel.
Bakat Moore jelas menginspirasi banyak insinyur lain yang bekerja untuknya. Di bawah kepemimpinannya dan Noyce, Intel menemukan mikroprosesor yang akan membuka jalan menuju revolusi komputer pribadi (PC).
Dia menjabat sebagai presiden eksekutif Intel sampai 1975. Sejak 1979 sampai 1987, Moore menjadi chairman sekaligus CEO, dan dia tetap menjadi chairman Intel hingga 1997.
Majalah Forbes memperkirakan kekayaan bersih ayah dua anak ini mencapai 7,2 miliar dolar AS pada tahun ini.
Gordon Moore dan istrinya, Betty, memulai sebuah yayasan yang berfokus pada masalah lingkungan pada 2000.
Yayasan tersebut, yang mengambil proyek-proyek seperti melindungi cekungan Sungai Amazon dan aliran salmon di Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia, didanai oleh sumbangan Moore sebesar 5 miliar dolar AS dalam bentuk saham Intel.
Dia juga memberikan ratusan juta dolar AS kepada almamaternya, California Institute of Technology, untuk mempertahankan kampus itu tetap berada di garis depan teknologi dan sains, serta mendukung proyek Search for Extraterrestrial Intelligence yang dikenal sebagai SETI.
Moore menerima Medal of Freedom, penghargaan sipil tertinggi Amerika Serikat, dari Presiden George W. Bush pada 2002.
"Saya sangat beruntung bisa masuk ke industri semikonduktor dalam masa pertumbuhan, di mana kami tidak dapat membuat transistor silikon tunggal ke waktu di mana kami menempatkan 1,7 miliar di antaranya dalam satu chip! Ini merupakan perjalanan yang fenomenal," kata Gordon Moore dalam sebuah wawancara pada 2005.
Dalam beberapa tahun terakhir, saingan Intel Nvidia Corp berpendapat bahwa Hukum Moore tidak lagi berlaku karena perbaikan dalam pembuatan chip telah melambat.
Namun, terlepas dari kendala manufaktur yang telah menyebabkan Intel kehilangan pangsa pasar dalam beberapa tahun terakhir, CEO Intel saat ini, Pat Gelsinger, yakin Hukum Moore masih berlaku karena perusahaan menginvestasikan miliaran dolar dalam upaya perubahan haluan.
Pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC), pembuat chip dengan kontrak terbesar di dunia, Morris Chang mengatakan Moore adalah teman yang baik dan dihormati selama lebih dari enam dekade.
"Dengan kepergian Gordon, hampir semua rekan semikonduktor generasi pertama saya pergi," kata