Sejarah Jam Tangan Khusus Militer yang Kini Jadi Dipakai Masyarakat Luas
Tahun 2020 Garmin mengakuisisi sebuah perusahaan analisis data olahraga terkemuka, Firstbeat Analytics.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak jarang kita jumpai sejumlah orang mengenakan smartphonenya di lengan yang dilengkapi GPS untuk mengukur kecepatan lari, penunjuk waktu hingga panas badan.
Produk GPS pertama awalnya dirancang untuk kebutuhan dunia aviasi dan militer. Garmin kemudian mengembangkan perangkat navigasi personal (PND) pertama di dunia yang terpasang di dasbor dan digunakan secara masif oleh tentara Amerika Serikat di Perang Teluk.
Tahun 2003 - Tim teknisi Garmin dan pegiat lari Claudette Stevenson melingkarkan perangkat GPS genggam yang biasa dipakai untuk naik gunung ke pergelangan tangan.
Dia takjub karena perangkat tersebut dapat mengukur jarak dan kecepatan larinya secara akurat dan efektif yang kemudian memunculkan pertanyaan, kenapa tidak menggunakan GPS portable seperti ini untuk membuat perangkat khusus pelari?
Kemudian muncullah ide sebuah perangkat GPS wearable yang ringkas pada pergelangan tangan untuk membantu pelari.
Hal ini yang membuat pengembangan produk berbasis GPS di pergelangan tangan pertama di dunia yang menyasar pada pelari – the Forerunner 201.
Tahun 2008, setelah melalui penelitian dan inovasi, Forerunner 405 secara resmi diluncurkan. Model ini menampilkan teknologi antena yang sudah dioptimalisasi besar-besaran dan sebuah desain berevolusi dari tampilan ala komputer ke desain jam tangan.
Inovasi cincin sentuh cerdas pada jam ini memungkinkan pengguna secara cepat menelusuri data seperti jarak, kecepatan dan zona detak jantung. Fitur ‘pelari virtual’ juga diperkenalkan, yang menandakan pengembangan lebih lanjut dari Garmin Running Science.
Setelah itu, Forerunner 310 XT, jam tangan olahraga dengan GPS rilis di 2009 dan dirancang dengan ketahanan air sehingga dapat dipakai berenang dan beralih secara cepat antara berenang, bersepeda dan berlari.
Baca juga: Lebih Ramping, Generasi Terbaru Air Purifier Wearable LG Bisa 8 Jam Digunakan Terus-Menerus
Jam ini secara akurat melacak jarak berenang bahkan di perairan terbuka dan memiliki fitur canggih seperti transmisi nirkabel ANT+, ketahanan baterai 20 hari, dan pemantauan detak jantung eksternal - sempurna untuk triathletes.
Forerunner terakhir di era ini ditandai dengan Forerunner 910XT di tahun 2010. Dengan lengkapnya fungsi triathlon, jam ini ringan, tahan air, dengan konsumsi baterai rendah.
Jam ini memiliki layar besar dan altimeter barometrik serta mampu melacak lebih dari 100 metrik performa dan aktivitas kebugaran.
Baca juga: Bedah Fitur dan Teknologi Yamaha XMAX Connected, Fitur Garmin Memandu Rider Menikmati Touring
Atlet ironman dan pelari ultra maraton tergila-gila dengan jam ini dan menjadikannya sebagai pilihan pertama mereka sebagai jam tangan bergaya modern klasik.
Sejarah Generasi Forerunner - Ilmu Berlari, Dibuktikan dengan Data (2011 - 2018) Garmin ingin mendobrak dunia kebugaran dan lari, selain tetap berkomitmen membuat perangkat yang semakin ringan, tipis namun bertenaga. Hal ini ditandai dengan peluncuran ‘Garmin Running Science’.
Dengan teknologi yang dikembangkan oleh Garmin Running Sciene, terutama Running Dynamics dan teknologi penginderaan detak jantung optimal, Garmin saat itu dapat menggunakan data ilmiah untuk meningkatkan performa lari.
Selain metrik latihan dasar, sistem ini juga memungkinkan pengguna melacak indikator fisiologis dan data dinamika berlari guna meningkatkan program latihan mereka.
Tahun 2013 diluncurkan Forerunner 220/620 dengan terobosan di bagian layar yang sudah berwarna, casing, dan tali jam serta konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi.
Fitur Running Dynamics yang mengukur waktu kontak dengan tanah, laju langkah, dan data osilasi vertikal untuk menghitung penyerapan oksigen maksimum, perkiraan waktu selesai dan saran pemulihan yang direkomendasikan.
Forerunner 920XT yang dirilis tahun 2014 membawa layar warna yang besar, badan jam berwarna merah dan putih yang mencolok, peningkatan masa pakai baterai dan fitur triathlon serta termasuk jam tangan Garmin yang pertama yang dapat mensinkronkan data ke smartphone melalui Bluetooth.
Produksi terakhir di periode ini adalah Forerunner 235 yang rilis di 2015. Jam ini dilengkapi monitor detak jantung yang dipakai melingkar di dada.
Jam ini memanfaatkan teknologi penginderaan detak jantung optikal berbasis tali jam serta mengintegrasikan data detak jantung ke dalam aplikasi latihan yang bisa disesuaikan. Sederet inovasi ini menobatkan Forerunner 235 sebagai jam tangan lari terlaris dari Garmin hingga saat ini.
Sejarah Generasi Forerunner - Puncak Latihan adalah Hidup (2019 - 2023)
Tahun 2020 Garmin mengakuisisi sebuah perusahaan analisis data olahraga terkemuka, Firstbeat Analytics. Langkah ini merupakan sebuah revolusi dan awal dari era baru dalam ilmu kepelatihan olahraga.
Fitur terkenal seperti pemantauan oksigen dalam darah 24/7 dan analisis data HRV (Heart Rate Variability) untuk menilai tingkat stress, kualitas tidur, penyerapan oksigen maksimum, status latihan/beban latihan hadir untuk merekomendasikan rencana pelatihan terbaik untuk pelari.
Tahun 2022, Garmin melepas Forerunner 255 dan 955. Forerunner 955 masih mempertahankan posisinya sebagai tolok ukur industri dengan peningkatan signifikan pada kinerja perangkat keras.
Jam ini memiliki multi-band GNSS (GPS, GLONASS, GALILEO) yang meningkatkan performa pemosisian, teknologi pengisian daya tenaga suryanya untuk penggunaan terus menerus.