Kebutuhan Tenaga IT Masih Tinggi, Hacktiv8 Kenalkan Konsep Baru Coding Bootcamp
Butuh kerja keras untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang IT hingga siap kerja langsung di berbagai perusahaan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesenjangan kebutuhan dan penyediaan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi di Indonesia dinilai masih tinggi karena materi kurikulum pengajaran ilmu di bidang IT yang kurang update dan masih konvensional.
Menurut World Bank, Indonesia masih akan membutuhkan tambahan 9 juta pekerja di sektor IT pada tahun 2025-2030. Data saat ini menunjukkan bahwa hanya 16 persen lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer.
Karena pengajarannya kurang update maka, banyak lulusan IT masih membutuhkan pelatihan ekstra untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja.
Ronald Ishak, Co-Founder dan CEO Hacktiv8 mengatakan, butuh kerja keras untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang IT hingga siap kerja langsung di berbagai perusahaan.
Sebagai contohnya, kurikulum harus selalu menyesuaikan kebutuhan industri teknologi.
Hactiv8 jelasnya, berusaha membantu agar kesenjangan tersebut bisa ditekan. Ronald menjelaskan, saat ini telah membuat kurikulum coding bootcamp yang selalu update dengan perkembangan teknologi.
Perusahaan pelatihan teknologi ini bekerja sama dengan lebih dari 800 Hiring Partners untuk menyalurkan lulusan mereka.
Hasilnya, lulusan Hacktiv8 tersebar di semua startup unicorn, perusahaan telekomunikasi, dan startup yang telah menerima pendanaan seri-B di Indonesia.
Dijelaskan, Hacktiv8 telah meluluskan total sekitar 1.700+ lulusan full-time bootcamp per Desember 2022.
Berdasarkan angka tersebut, 93 persen di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang IT dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, dan mencatatkan kenaikan gaji rata-rata 84 persen dibandingkan pekerjaan sebelumnya.
Baca juga: Lolos Tahapan Bootcamp, 10 Startup Dipertemukan dengan Modal Ventura
“Kesuksesan Hacktiv8 dapat disandingkan dengan kesuksesan dari para siswa dan lulusan bootcamp kami. Karena itu, kami sentiasa membantu siswa dan lulusan untuk mendapatkan kesempatan berkarir yang terbaik," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya juga membantu para hiring partners untuk mendapatkan talenta IT yang ulet dan berkualitas tinggi. "Kami percaya bahwa skema ini efektif dalam menjawab tantangan kekurangan tenaga kerja IT yang dihadapi Indonesia,” ungkap Ronald Ishak, Co-Founder dan CEO Hacktiv8 dalam keterangan persnya, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Cetak Talenta Digital Muda, G2Academy dan Binus Online Learning Gulirkan Program Bootcamp IndoDigi
Hacktiv8 menjadi coding bootcamp pertama di Indonesia yang menyediakan Income Share Agreement (ISA) atau Skema Bagi Hasil. Semua orang berkesempatan untuk mengikuti coding bootcamp dan membayar biayanya di kemudian hari dengan program ISA.
Hal ini akan mempermudah masyarakat Indonesia untuk meraih pendidikan IT tanpa terhalang beban biaya yang berat di awal. Pembagian pendapatan sebesar 20% dengan Hacktiv8 diaktifkan setelah siswa lulus dan mendapatkan pekerjaan, sehingga bisa membayar kembali biaya bootcamp serta tanpa dibebani bunga.