Beralih dari China, Apple Genjot Produksi di India
Apple sedang mencari cara untuk mengurangi ketergantungannya pada China, karena ketegangan antara Washington dan Beijing.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KARNATAKA - Apple Inc melipatgandakan produksi di India, negara dengan pertumbuhan smartphone tercepat di dunia, pada tahun fiskal lalu di tengah upayanya mengurangi ketergantungan pada China.
Dikutip dari Bloomberg, perusahaan Amerika Serikat (AS) ini sekarang membuat hampir 7 persen iPhone-nya di India melalui perluasan mitra dari Foxconn Technology Group hingga Pegatron Corp, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini.
Hal ini menjadi lompatan yang signifikan bagi India, yang menyumbang sekitar 1 persen dari produksi iPhone global pada 2021.
Baca juga: Parlemen AS Gelar Pertemuan dengan Bos Apple dan Disney, Bahas Persaingan dengan China
Apple sedang mencari cara untuk mengurangi ketergantungannya pada China, karena ketegangan antara Washington dan Beijing terus meningkat.
Mitra lamanya, yang membuat sebagian besar iPhone dari pabrik-pabrik yang luas di China, telah menambahkan jalur perakitan dengan cepat selama setahun terakhir, kata orang-orang tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena informasinya tidak bersifat publik.
Perusahaan paling bernilai di dunia ini pada tahun lalu berjuang menghadapi kekacauan di kompleks "iPhone City" Foxconn di Zhengzhou, China.
Kekacauan tersebut menimbulkan kerentanan dalam rantai pasokan Apple dan memaksanya untuk memangkas estimasi produksi.
Pada saat yang sama, Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengeluarkan serentetan insentif untuk meningkatkan manufaktur lokal.
Dari total produksi, Apple mengekspor iPhone senilai 5 miliar dolar AS pada tahun yang berakhir Maret 2023, hampir empat kali lipat dari periode sebelumnya, kata orang-orang tersebut.
Apple kemungkinan akan mencoba memproduksi iPhone berikutnya di India pada saat yang sama seperti di China, sekitar musim gugur 2023. Ini akan menjadi pertama kalinya perakitan iPhone dimulai secara bersamaan di kedua negara. Jika ekspansi agresif para pemasoknya terus berlanjut, Apple dapat merakit seperempat dari semua iPhone di India pada 2025.
Sementara perwakilan dari perusahaan AS tersebut menolak berkomentar mengenai rencana ini.
Sebelum gejolak menyerang iPhone City pada tahun lalu, Apple telah menyadari perlunya mendiversifikasi rantai pasokannya.
Apple berhasil melobi untuk mendapatkan insentif di India dan mendorong para pemasoknya, Foxconn, Wistron Corp, dan Pegatron, untuk meningkatkan produksi secara lokal.
Ketiganya, yang bersama-sama mempekerjakan sekitar 60.000 pekerja di India, membuat model mulai dari iPhone 11 yang sudah tua hingga iPhone 14 terbaru di negara tersebut.
Hal ini telah membantu menempatkan Apple di jantung ambisi India untuk menjadi pusat manufaktur utama dan lokasi alternatif untuk China.
Apple merupakan salah satu perusahaan yang paling ketat di dunia dalam hal manufaktur. Rantai produksinya mencakup ratusan perusahaan di seluruh dunia dan mempekerjakan jutaan orang, dan sebagian besar dari mereka sekarang berada di China.
Migrasi produksi iPhone merupakan sebuah kemenangan ekonomi bagi India, yang dapat berimplikasi pada bagaimana merek-merek AS lainnya merencanakan masa depan mereka di negara tersebut.
Bagi Apple, negara itu sendiri merupakan sumber pertumbuhan di masa depan, di saat ekonomi China sedang tersendat-sendat setelah bertahun-tahun menghadapi kebijakan "nol-Covid" yang ketat.
Apple akan membuka dua toko ritel pertamanya di India pada minggu depan, satu di pusat keuangan Mumbai dan satu lagi di ibu kota New Delhi.
CEO Apple Tim Cook dijadwalkan terbang ke India untuk secara pribadi meresmikan kedua toko tersebut, menggarisbawahi semakin pentingnya pasar domestik.
Apple yang berkantor pusat di California juga telah mencari perubahan dalam undang-undang ketenagakerjaan India, sebagai bagian dari upayanya untuk memperluas produksi lokal dan menciptakan pabrik-pabrik besar.
Pabrikan kontrak terbesarnya, Foxconn, berencana menginvestasikan sekitar 700 juta dolar AS untuk sebuah pabrik di negara bagian selatan India untuk membuat komponen ponsel dan kemungkinan produksi iPhone.
Perwakilan dari Foxconn, Wistron dan Pegatron tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg mengenai hal ini.