Aplikasi Labamu Tantang Wirausahawan Perempuan Majukan UMKM Lewat Kompetisi Ini
Diantara jutaan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Tanah Air, termasuk usaha rumahan, sebagian diantaranya dikelola oleh perempuan mandiri
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diantara jutaan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Tanah Air, termasuk usaha rumahan, sebagian diantaranya dikelola oleh perempuan secara mandiri.
Ketekukan perempuan menggeluti usahanya membuat mereka menjadi pribadi yang mandiri dan lebih berdaya. Mengajak para kaum perempuan pemilik usaha UMKM lebih memajukan lagi usahanya, aplikasi digital Labamu menggelar kompetisi bertajuk Wanita Tumbuh Bersama.
Kompetisi ini membantu pengusaha perempuan Indonesia berkembang lewat kontes berhadiah senilai total 80 juta rupiah hasil kolaborasi platform Labamu bersama LiftWomen.
Baca juga: Mengenal NN Marlin, Aplikasi Bisa Bantu Nelayan Tentukan Lokasi Penangkapan Ikan, Ini Cara Kerjanya
Direktur Labamu, Arnold Sebastian Egg memaparkan kompetisi ini diselenggarakan untuk meningkatkan spirit kewirausahaan wanita dan partisipasinya dalam perekonomian negara.
Kontes WTB memberikan kesempatan langsung bagi para wanita untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan bisnis dan profesional untuk bisnis mereka saat ini maupun ide bisnis baru.
Dia mengatakan, wanita yang menggeluti usaha UKMdapat menjadi pendorong utama untuk membangun ekonomi yang siap menghadapi masa depan dengan meningkatkan keterlibatan, peningkatan keterampilan, dan pemberdayaan digital mereka.
Mengutip data terbaru, wanita menyumbang 39 persen angkatan kerja Indonesia, meskipun mewakili lebih dari setengah populasi negara ini. Namun, kesenjangan gender dalam partisipasi ekonomi ini tidak hanya membatasi potensi wanita tetapi juga menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara.
Arnold mengatakan, kompetisia WTB tak menampik adanya kesenjangan pasar dan rintangan yang dihadapi oleh para wanita Indonesia dan kompetisi ini berupaya membangun dan memberdayakan kewirausahaan mereka.
Irfan Badruzaman, Head of Digital Marketing Labamu mengatakan, kompetisi ini dapat diikuti wanita Indonesia dari semua sektor usaha dengan usia minilai 20 tahun.
Di kompetisi ini mereka bisa menyampaikan presentasi ide bisnis mereka, mendapatkan bimbingan dan pendanaan dan bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.
Baca juga: Usai Bunuh dan Mutilasi Bosnya, Husen Bersenang-senang dan Pesan Jasa Perempuan via Aplikasi
Ada empat kategori yang dikompetisikan yakni Sustainabilty, Innovation, People's Choice dan Overall Winner dengan hadiah senilai total 80 juta rupiah
Untuk mengikuti program ini, peserta perlu login terlebih dulu lalu mendaftarkan ide bisnisnya dengan menyertakan foto profesionalnya, nama lengkap, email dan nomor Whatsapp.
Peserta juga diminta memberikan deskripsi singkat tentang dirinya dan menyebutkan jika menang hadiahnya akan digunakan untuk apa. Peserta juga bisa menyertakan materi presentasi singkat.
"Program ini akan berjalan selama 1,5 bulan mulai awal Mei sampai pertengahan Juni 2023.
Dengan program ini kami berharap pengusaha UMKM perempuan bisa mengetahui proses bisnis yang tepat, bisa semakin mandiri, mengembangkan usahanya dan membantu perekonomian Indonesia," ungkap Irfan.
Rina, pengusaha UMKM perempuan, anggota Himpunan Wanita Disabilitas mengaku terbantu setelah bergabung di platform Labaku. Usaha frozen food dan makanan yang dirintisnya jadi semakin berkembamng.
Baca juga: Cara Unduh Sertifikat Vaksin Meningitis di Aplikasi SatuSehat
"Yang paling saya suka dari platform ini adalah ada harga cost atau harga modalnya serta harga jualnya dari produk yang kita pasarkan," ujar staf di sebuah hotel di Jakarta ini.
Arnold menambahkan, platform Labamu dibangun untuk memudahkan UMKM dalam berjualan dan memasarkan produknya.
"Jika menggunakan digital payment dari kami, mereka bisa langsung terima uang tunai karena kita langsung cairkan dananya. Kita tumbuh cepat mencapai 70 persen setiap bulan," ujar Arnold seraya menyebutkan 80 persen dari totak pemakai platform Labamu adalah perempuan termasuk yang tinggal di luar kota.
"Platform kami membantuk omset mereka lebih meningkat selain juga memberikan brainstorming agar laba mereka juga meningkat," ungkap Arnold.
Dia menambahkan, platform Labamu dibangun karena masih rendahnya adopsi UMKM di Indonesia terhadap digitalisasi serta masih tingginya ketergantungan UMKM pada uang cash (tunai).
"Saat ini dan ke depan kita terus tambah fitur-fitur di platform ini berdasar masukan yang kami terima dari UMKM. F okus utama kami sekarang adalah bantu UMKM mengatur cashflow mereka karena di bisnis UMKM urusan mengelola keuangan selalu memusingkan," ujar Arnold.