Penjualan Televisi Sharp Ukuran 32 Inch Kena Imbas Program Analog Switch Off
Program Analog Switch Off(ASO) yang dicanangkan oleh pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo berimbas kepada penjualan televisi.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS. COM, OSAKA - Program Analog Switch Off(ASO) yang dicanangkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berimbas kepada penjualan televisi.
Assistant General Manager AV Smartphone, Notebook and WP Product PT. Sharp Electronics Indonesia, Ardy menyebut seusai pandemi covid-19 melandai penjualan televisi mulai membaik. Angka penjualan perlahan menaik.
"Marketnya dulu ketika Q4 tahun 2022 mulai membaik. Tapi mulai ASO setelah ASO, Januari hingga Maret pemerintah tidak konsisten soal ASO (penjualan) melandai, "ujar Ardy ditemui di Sakai, Osaka, Jepang, Kamis(18/5/2023).
Setelah Maret tepatnya bulan April 2023 penjualan dari televisi juga melambat karena konsumen fokus untuk Idul Fitri dan mudik ke kampung halaman.
"Semua spending untuk lebaran jadi saya beli dari middle low yang merupakan pasar terbesar untuk televisi terimbas karena mereka kan saya power beli terbatas, " ujar Ardy.
Namun berbeda dengan pasar middle up atau menengah ke atas meski ada kebutuhan Idul Fitri dan mudik mereka masih ada spending untuk membeli barang-barang elektronik khususnya televisi.
Baca juga: Sharp Siap Boyong TV Mewah Aquos XLED ke Indonesia
"Malah naik(penjualan) plus ada penyesuaian harga juga, "ujar Ardy.
Saat ditanya berapa market share khusus untuk televisi, menurut Ardy hanya 15 persen secara yoy.
Untuk produk terlaris adalah televisi untuk ukuran 32 inch.
Namun untuk ukuran tersebut lanjut Ardi masih sangat program ASO dari pemerintah.
"Di bawah 40(inch) terimbas ASO kalau ASO konsisten bakal bagus. Karena kontribusi 32 inch ke bawah ini bagus tapi tergantung ASO, "ujar Ardy.