Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Startup Agritech Gokomodo Mulai Diakui Global

Gokomodo berhasil bersaing dengan perusahaan-perusahaan se-Asia, seperti India dan Singapura dalam daftar tersebut.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Startup Agritech Gokomodo Mulai Diakui Global
IST
Ilustrasi startup. Gokomodo berhasil bersaing dengan perusahaan-perusahaan se-Asia, seperti India dan Singapura dalam daftar tersebut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor agricultural technology atau agritech Indonesia kian menarik minat pebisnis regional.

Ini ditunjukkan dari Startup Agritech Gokomodo yang masuk ke dalam daftar perusahaan “100 to Watch” yang diterbitkan majalah Forbes Asia.

Gokomodo berhasil bersaing dengan perusahaan-perusahaan se-Asia, seperti India dan Singapura dalam daftar tersebut.

Baca juga: Startup Ini Wadahi Bakat-bakat Streamer Secara Profesional

CEO Gokomodo Samuel Tirtasaputra, menyampaikan pengakuan tersebut berharap akan membawa dampak kian positif bagi perusahaan.

"Ini merupakan pengakuan yang luar biasa bagi kami sebagai perusahaan yang baru genap empat tahun usianya, sekaligus juga menunjukkan potensi sektor agritech Indonesia yang semakin dinamis dan berwarna," tutur Samuel, Kamis (7/9/2023).

Gokomodo yang berdiri pada 2019, fokus pada pengadaan dan pengiriman agri-input, atau produk-produk dan bahan baku pertanian seperti pupuk yang dibutuhkan para pelaku agrikultur.

BERITA TERKAIT

Melalui paduan infrastruktur fisik dan digital, pada akhir tahun 2022 Gokomodo sudah tercatat mampu mengangkut 2 persen dari total ketersediaan pupuk nasional.

Gokomodo berharap dapat terus berkontribusi untuk meningkatkan akses para pelaku agrikultur terhadap bahan baku pertanian, sehingga konsumen dapat menerima produk akhir dengan tepat waktu, kualitas tinggi dan harga wajar.

"Dengan memanfaatkan teknologi digital, Gokomodo bisa mengelola rantai pasok dengan lebih baik. Barang dan persediaan dapat dimonitor ketat dan pengiriman dapat dilakukan tepat waktu, sehingga pelanggan Gokomodo menikmati pasokan dan pilihan barang dengan kualitas yang lebih terjamin," ungkap CTO Gokomodo William Pramana.

Principal perusahaan modal ventura Singapura K3 Ventures Nick Tyson, menyampaikan pihaknya percaya bahwa sektor agritech Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

"Perusahaan-perusahaan seperti Gokomodo akan mendorong inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor ini," terang Nick.

Berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI) atau Indeks Ketahanan Pangan Global yang dirilis The Economist dan Corteva, Indonesia saat ini berada di urutan 69 dunia, dengan indeks ketahanan pangan yang masih lebih rendah dibanding rata-rata Asia Pasifik yang indeksnya sebesar 63,4.

Kendala yang dihadapi adalah akses terhadap berbagai agri input, yang masih menjadi hambatan terhadap peningkatan produktivitas pangan.

Saat ini Gokomodo sudah hadir di 7 provinsi di 4 pulau terbesar Indonesia, yakni di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dengan misi membangun jaringan infrastruktur kuat yang dipadukan dengan teknologi digital.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas