Gegara Drama Kontroversial Elon Musk, Bisnis Iklan Platform X Amblas 2,5 Miliar Dolar AS
Sosial media Twitter yang kini telah berganti nama menjadi Platform X dilaporkan merugi 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 35 triliun
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Sosial media Twitter yang kini telah berganti nama menjadi Platform X dilaporkan merugi 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 35 triliun (satuan kurs 15.613) hanya dalam kurun waktu setahun terakhir.
Melansir dari Reuters, pembengkakan kerugian yang dialami platform X terjadi buntut sepinya bisnis iklan Platform X pasca ratusan investor kompak menghentikan iklan mereka di jejaring sosial milik Elon Musk itu.
“Beberapa perusahaan termasuk Comcast dan Walt Disney RESMI menghentikan iklan mereka di platform tersebut alhasil penjualan iklan platform media sosial Elon Musk X pada tahun 2023 anjlok tajam di tahun ini,” jelas Joe Benarroch, kepala operasi bisnis di X.
Baca juga: Tolak Undangan Hamas untuk Kunjungi Gaza, Elon Musk: Berbahaya
Hengkangnya para pengiklan dari platform X disinyalir imbas dari keputusan Elon Musk yang berulang kali mendukung kebijakan kontroversial. Salah satunya seperti cuitan Elon Musk yang berisi paham anti semitisme atau anti-Yahudi di platform media sosial X.
Cuitan ini sontak mengundang banyak kritikan karena kebencian anti semit yang di posting Musk bertentangan dengan nilai-nilai orang Amerika.
Hingga akhirnya Fox Sports, Ubisoft, Axios, TechCrunch, hingga Walt Disney dan Warner Bros Discovery kompak menghentikan belanja iklan mereka di X, bergabung dengan pengiklan besar lainnya yang telah lebih dulu melakukan hal serupa.
Keluarnya para pengiklan menandai krisis yang semakin mendalam bagi X, Musk bahkan berpotensi kehilangan pendapatan hingga 75 persen imbas cuitan kontroversial tersebut.
Tak hanya pembengkakan kerugian, akibat ulah Elon Musk media sosial Twitter yang kini juga mengalami penurunan valuasi sebesar 55 persen hingga harganya anjlok tajam jadi 19 miliar atau Rp 301,42 triliun.
Jumlah itu berbanding jauh dengan total valuasi sebelum Twitter diakuisisi Elon Musk dimana pada Oktober 2022 harga jualnya mencapai 44 miliar dolar AS atau Rp 698 triliun.
Kebijakan Kontroversial Elon Musk
Tindakan kontroversial seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Elon Musk, sejak miliarder kondang ini menjadi pemilik baru dari platform X, sosial media X kerap menerapkan kebijakan – kebijakan kontroversial yang mengundang perdebatan dan amarah publik.
Seperti rebranding logo pada sosial media Twitter, dari awalnya bergambar burung biru ikonik kini berubah menjadi simbol “X”.
Tak lama dari perubahan itu, Musk kembali memberlakukan kebijakan baru yang kontroversial yakni dengan menghapus fitur blokir akun pengguna serta menerapkan aturan pembatasan bagi akun yang belum terverifikasi.
Imbas diberlakukannya kebijakan ini, sejumlah perusahaan besar memutuskan untuk berhenti beriklan di platform X. Hingga platform X diterpa isu kebangkrutan lantaran berulangkali menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) serta menutup sejumlah kantor cabang Twitter akibat gagal membayarkan tagihan utang.