Investasi AI dan Cloud Computing di 2030 Diprediksi Mencapai 397 Miliar Dolar AS
Penerapan Sovereign AI mendapat perhatian serius Pemerintah, karena di 2025, investasi sektor swasta di bidang ini mencapai 200 miliar USD.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menekankan Sovereign AI penting sebagai langkah strategis untuk melindungi dan memajukan kepentingan nasional di era digital yang makin berkembang pesat.
Sovereign AI adalah jaringan bisnis sendiri yang dapat memperkuat kedaulatan digital Indonesia.
“Kita harus memastikan bahwa AI yang kita kembangkan mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional kita. Sovereign AI adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa teknologi ini berfungsi dalam koridor yang sesuai dengan regulasi dan peraturan negara kita,” kata dia di acara Lintasarta Cloudeka Sovereign AI Empowering Indonesia's Future, di Jakarta Pusat, Rabu (21/08/2024).
Menteri Budi Arie menyatakan penerapan Sovereign AI mendapatkan perhatian serius Pemerintah, karena pada tahun 2025, investasi sektor swasta di bidang ini diperkirakan mencapai 200 miliar dolar AS.
“Selain itu, total investasi untuk teknologi terintegrasi antara AI dan cloud computing pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 397 miliar dolar AS. Ini adalah indikasi jelas betapa vitalnya teknologi ini bagi masa depan ekonomi dan keamanan digital kita,” tegasnya.
Menkominfo menjelaskan teknologi cloud computing memainkan peran sentral dalam pengembangan Sovereign AI.
Menurutnya, cloud computing menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengembangan dan penerapan model AI secara efisien tanpa harus membangun dan mengelola pusat data secara fisik.
“Hal ini sangat penting untuk memastikan akses, pemrosesan, dan penyimpanan data dengan kecepatan tinggi dan keamanan yang memadai,” tandasnya.
Namun di sisi lain, Menteri Budi Arie Setiadi mengingatkan tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan cloud computing di Indonesia.
Baca juga: Teliti Arsip Era Kolonial, Jerman Kembangkan Perangkat AI
Mulai dari perbedaan tingkat penetrasi internet di beberapa wilayah, keterbatasan talenta digital cloud computing, dan isu keamanan data.
“Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu mengadopsi strategi implementasi cloud computing yang komprehensif, mendorong pengembangan infrastruktur cloud nasional, serta memastikan privasi dan keamanan data dengan standar keamanan siber yang ketat,” ungkapnya.
Baca juga: OJK Klaim Penerapan AI di Sektor Perbankan Bisa Dongkrak Pendapatan hingga 4,7 Persen
Menkominfo juga mendorong seluruh pemangku kepentingan saling berkoneksi dan menampung berbagai masukan guna pengembangan AI yang inklusif, aman, dan terpercaya, sekaligus menjadikan AI berfungsi untuk manusia dan kemanusiaan.
“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta juga sangat penting untuk mempercepat inovasi dan investasi dalam teknologi cloud. Termasuk memperkuat ekosistem teknologi digital di Indonesia dan memajukan Sovereign AI sebagai bagian dari visi besar menuju masa depan digital yang lebih baik,” tuturnya.
--