Bersabar di Jalan Lingkar Utara Pemalang
POTENSI antrean kendaraan pemudik mungkin terjadi di Jalan Lingkar Utara, Pemalang, Jawa Tengah.
Penulis: M. Ismunadi
Editor: Prawira
POTENSI antrean kendaraan pemudik mungkin terjadi di Jalan Lingkar Utara, Pemalang, Jawa Tengah. Pasalnya Pemerintah Propinsi Jateng tengah melakukan pelebaran jalan nasional tersebut. Meski secara fisik jalan tersebut bisa dijadikan empat lajur kendaraan, kemungkinan besar pemudik harus bersabar karena hanya dua lajur yang bisa dimanfaatkan maksimal.
Dua lajur kendaraan di jalan lingkar utara Pemalang terdiri dari arus kendaraan dari dan menuju Pekalongan. Aspal jalan sepenuhnya mulus. Dengan kondisi itu kendaraan diperkirakan bisa melaju dengan kecepatan di atas 60 km/jam.
Dua lajur jalan yang tersisa masih berupa jalan tanah. Jika dipaksakan untuk dilewati, debu akan bertebaran dan memaksa pengendara mobil menutup rapat kendaraannya. Debu jalan yang berterbangan tentunya akan sangat mengganggu pengendara roda dua yang ikut melintas di jalan itu.
Jalur lingkar utara adalah jalan alternatif yang membuat pengendara tidak harus memasuki Kota Pemalang. Di kiri dan kanan jalan itu terbentang hamparan sawah. Terkadang, pengguna jalan ini bisa mendapati sepeda motor yang menyeberang.
Alas Roban
Kewaspadaan dan kesabaran pemudik diperlukan saat melewati Pasar Subah, Kabupaten Batang, Jateng. Pasar yang berlokasi di sebelah kanan jalan menuju Alas Roban itu cukup ramai. Apalagi menjelang sore hari.
Sebuah lampu pengatur lalu lintas di tempatkan di Pasar Subah. Namun terkadang penyeberang jalan kurang memperhatikan tanda lampu yang menyala. Bahkan pengendara sepeda motor bersikap serupa.
Sebelum memasuki kawasan Alas Roban, pengendara juga perlu mewaspadai aktivitas masyarakat mulai dari Subah hingga Banaran. Aktivitas masyarakat sedikit ramai ketika mendekati waktu berbuka puasa. Selain itu, satu sisi lajur jalan yang bergelombang harus diwaspadai.
Memasuki kawasan Alas Roban, tepatnya di Desa Plelen, Kabupaten Batang, pemudik tidak perlu terlalu khawatir. Kondisi jalan Desa Plelen tampak tidak akan merepotkan pemudik yang takut terkena antrean panjang.
Sekitar tiga minggu sebelum Idul Fitri 1432 H, tidak ada pengerjaan jalan yang bisa menjadi ancaman kemacetan. Hanya saja pemudik tetap perlu berhati-hati mengingat jalan di kawasan itu tidak terlalu mulus.
Apalagi jalan menanjak terasa bergelombang sehingga pengendara diharapkan memacu kendaraan dengan kecepatan sedang, antara 40-60 km/jam. Jalan yang sedikit mulus akan dijumpai pemudik setelah melewati Alas Roban tepatnya memasuki Grinsing. (m ismunadi)