Masuk Hotel Baru Grup Raffles Ini, Anda Disambut Semerbak Wangi dan Indahnya Lukisan di Dinding
Semerbak wewangian tercium di pintu masuk hotel terbaru jaringan Raffles Hotels & Resorts tersebut. Menapak lobi, mata disambut karya Hendra Gunawan.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Ikon ”doorman” atau petugas pintu Raffles Jakarta menyapa ramah. ”Selamat Datang di Raffles Jakarta.”
Semerbak wewangian khas langsung tercium di pintu masuk hotel terbaru jaringan Raffles Hotels & Resorts tersebut. Menapak lobi, mata disambut karya perupa Hendra Gunawan.
Sebagai ikon doorman, dengan busana khas rancangan Oscar Lawalata dan bertopi raja, Mufri satu-satunya doorman yang boleh berbahasa Indonesia di sana. Namun, Mufri bukan satu-satunya rasa Indonesia di Raffles Jakarta, yang resmi beroperasi di Ciputra World 1, Kuningan, Jakarta, sejak 16 Maret silam.
Di lobi hotel, tersuguhkan penataan ruang yang memesona, berlatar mozaik raksasa yang menyalin lukisan ”Menyusui 2”, karya yang dilukis Hendra Gunawan pada 1982, setahun sebelum kematian maestro itu.
Mozaik tersebut sungguh indah menyalin garis-garis khas Hendra menggambarkan seorang ibu menyusui bayi, ditemani dua perempuan lain.
Di kiri-kanan lobi, berjajar meja kecil dengan lampu bertudung serupa payung, terinspirasi payung adat Bali. Di dinding kiri-kanan lobi, empat obor dinding menyalin khas kuku logam penari jauk, tarian tradisi yang biasa ditarikan penari Bali. Semua nuansa Bali itu mewakili riwayat hidup Hendra Gunawan, yang meninggal di Bali pada 17 Juli 1983.
Karpet lobi yang merah bermotifkan bentuk pohon khas Hendra, mengantar kita menatap mozaik raksasa yang tersusun dari 10.000-an keping kaca itu. Sebuah ruang duduk di belakang dinding mozaik tersebut tak kalah indahnya, menyalin pepohonan dan lanskap alam dalam lukisan Hendra di ketiga sisi dindingnya.
”Kita seperti berdiri dalam lukisan tiga dimensi karya Hendra Gunawan,” bisik lirih Ivan Nurvalah, art concierge Raffles Jakarta. ”Selalu ada tiga obyek penting di kanvas Hendra Gunawan. Perempuan, pemandangan, dan dekorasi yang rinci. Semuanya dihadirkan menjadi ciri khas Raffles Jakarta,” ujarnya.
Ciputra, sang taipan yang juga kolektor Hendra Gunawan, memang menjadi tokoh penting dari ”lahirnya” Raffles Jakarta, hotel ke-12 dalam jaringan Raffles Hotels & Resorts.
Tiap hotel jaringan Raffles harus punya karakter khusus, dan Ciputra memilih seni dan perayaan karya Hendra Gunawan sebagai kekhasannya. Rinci-rinci aksen hotel lahir dari diskusi panjang dan bertahun-tahun Ciputra dengan Hirsch Bedner Associates yang merancang rinci Raffles Jakarta. Hadiprana juga dilibatkan untuk menggarap berbagai perkakas dan pernik kecil, lagi-lagi menyalin lukisan Hendra Gunawan.
Seperti Hotel Raffles lainnya, Raffles Jakarta juga punya The Writers Bar yang terkenal dengan Singapore Sling itu. Bar di sayap kiri hotel lagi-lagi megah oleh lukisan Hendra. Kali ini, ”Arjuna Menyusui” yang menjadi pilihan, ”mengepung” sofa-sofa besar berwarna oranye. Bar itu mengimajinasikan sang maestro, Hendra, duduk mencari inspirasi di tepi sebuah kolam, dengan sofa-sofa yang ibarat ikan mas yang berlarian.
”Arjuna Menyusui” di dindingnya tak bisa dilihat utuh, tersamarkan oleh daun jendela kayu khas kolonial, dan pelat-pelat baja. Seolah, daun jendela dan pelat baja menapis lukisan Hendra Gunawan dari sebuah hujan lebat, yang dilambangkan langit-langit ruang The Writers Bar yang ”terkoyak”.
Tak hanya di ruang-ruang terbuka, segala rupa khas lukisan Hendra juga hadir dalam 173 kamar dan ruangan suite Raffles. Mulai dari daun pintu, karpet, buku direktori tamu, hingga pernik kecil seperti ukiran di sabun mandi, semua ”mencuri” lukisan Hendra Gunawan. Itulah kenapa Raffles Jakarta memiliki art concierge alias pemandu seni seperti Ivan. (ROW/TOP/AYS/EGI)