Kenapa Bakpia Kurnia Sari Begitu Populer?
Beberapa tahun belakangan ini muncul satu merek bakpia yang cukup terkenal di kalangan wisatawan domestik, yaitu Bakpia Kurnia Sari.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com - Ketika berwisata ke Yogyakarta, oleh-oleh apa yang Anda pikirkan untuk dibawa kembali ke kota asal? Selain gudeg dan batik, mungkin bakpia akan menjadi prioritas buah tangan yang praktis untuk dibawa.
Wisatawan sudah biasa saat membeli bakpia yang dijual di kawasan Pathuk, beberapa tahun belakangan ini muncul satu merek bakpia yang cukup terkenal di kalangan wisatawan domestik, yaitu Bakpia Kurnia Sari.
Bakpia Kurnia Sari dirintis mulai dari nol sekitar tahun 1996, pemiliknya menjajakan bakpia yang dibungkus dalam kemasan isi 5 ke pasar ataupun toko kecil. Kegigihan pemiliknya dalam menemukan formula rasa yang tepat kemudian mulai diterima oleh masyarakat sejak tahun 2000an. Sejak saat itu, nama Bakpia Kurnia Sari mulai menjadi merek yang menjadi favorit untuk dijadikan oleh-oleh dari Kota Pelajar ini.
“Bedanya bakpia Kurnia Sari dengan jenis bakpia yang lain itu ada di tingkat kelembutan kulit bakpia yang tipis, kalau dipegang mudah hancur dan saat masuk ke mulut langsung lumer,” ujar Gama Surya, Manajer Operasional Bakpia Kurnia Sari.
Jika bakpia lainnya lebih enak dinikmati saat masih hangat, Bakpia Kurnia Sari memiliki citarasa yang sama ketika dinikmati saat masih hangat atau dingin sekali pun.
“Metode pengolahannya juga membuat bakpia ini masih tetap awet hingga 10 hari setelah diproduksi meskipun tidak disimpan di dalam kulkas. Kalau disimpan di kulkas bisa tahan hingga 3 minggu,” ujar Gama.
Bakpia ini juga memiliki beberapa varian rasa kacang hijau, kumbu hitam, keju, kopi mocachino, coklat, greentea, dan durian. Rasa yang paling favorit dibeli oleh konsumen biasanya adalah bakpia dengan isian keju dan kacang hijau.
Menariknya, untuk menjaga kualitas varian rasa, isi dari bakpia ini menggunakan beberapa bahan yang sengaja didatangkan dari luar negeri. Misalnya, untuk isian keju, pemilik hanya menggunakan salah satu merk keju yang sudah dikenal secara internasional.
“Bahan lainnya seperti kacang hijau dan kumbu hitam juga benar-benar produk yang berkualitas, makanya kadangkala ketika konsumen membandingkan harga dengan bakpia lain, pasti ada perbedaan yang lumayan. Tetapi rasa tak pernah bohong, yang bilang mahal tapi ketagihan beli juga banyak,” kata Gama saat ditemui di outlet utama ini.
Bakpia yang cukup terkenal di kalangan wisatawan domestik ini memiliki tiga outlet di Yogyakarta. Dua toko terletak di Jalan Glagahsari No. 91C dan No. 112, Yogyakarta dan satu toko di area Pogung, Jalan Ringroad Utara. Jam bukanya mulai pukul 9 pagi hingga pukul 8.30 malam, hanya saja untuk outlet utama tutup lebih awal pada pukul 5.30 sore.
Anda bisa membeli bakpia ini dengan dua pilihan ukuran, yaitu kotak berjumlah 15 bakpia atau 20 bakpia. Untuk varian rasa selain keju, sekotak bakpia berisi 15 dijual seharga Rp 28.500 dan sekotak bakpia berisi 20 seharga Rp 38.000. Sementara untuk keju, harganya Rp 30.000 untuk kotak isi 15 dan Rp 40.000 untuk kotak isi 20.
“Biasanya ada juga konsumen yang kecewa karena sudah datang tetapi kehabisan bakpia. Kami juga melayani pemesanan via telepon. Hanya saja, untuk pesanan dalam jumlah berapa pun dengan varian rasa tertentu, pemesanan harus dilakukan 3 hari sebelumnya,” tambah Gama.
(Kontributor Travel, Adhika Pertiwi)