Gado-Gado Wara-Wiri di Kawasan Sipin Jambi, Kuliner Khas Jawa Disajikan di Rumah Gaya Tempo Dulu
Gado-gado Wara-wiri di kawasan Jalan Soemantri Brojonegoro Jambi, kuliner Jawa yang disajikan di rumah gaya tempo dulu.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Hampir semua bangunan di Kota Jambi berupa ruko, tak heran bila kota ini akhirnya mendapat julukan baru yakni “Kota Seribu Ruko”.
Panas? Ya iyalah, pasti! Namun di tengah panasnya cuaca Kota Jambi, ada sebuah tempat nongkrong yang dikenal sejuk nan cozy.
Gado-gado Wara-Wiri, namanya.
Lokasinya berada di kawasan Sipin, tepatnya di Jalan Soemantri Brojonegoro nomor 18, RT 6, Kelurahan Slamet, kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi.
Dari arah mana pun, Anda tinggal menuju simpang Sinsen.
Dari simpang tersebut Anda tinggal berjalan sekitar 100 meter ke arah Telkom, maka Anda akan segera menemukan tempat ini di sebelah kiri.
Di muka warung ini Anda akan menemukan papan nama bertuliskan Gado-gado Wara-Wiri.
Namun masuk ke area rumah, Anda akan menjumpai papan nama dengan nama yang panjang, yakni Warung Wedang Wara Wiri Wareg Waras Wagini.
Dari namanya, terkesan banget kalau pengelolanya adalah orang Jawa.
Rahasia dari Sebutir Kacang
Tempat ini bak ‘oase’, dikarenakan hadir dengan tampilan rumah tempo dulu lengkap dengan tanaman hias yang sama tuanya.
Gado-gado Wara-wiri menjadi rujukan tak hanya karena tempatnya yang nyaman, namun karena gado-gadonya yang susah ditandingi kelezatannya.
Rumah gaya tempo dulu, lokasi Gado-gado Wara-wiri, Jambi
Sekilas pandang, tak ada perbedaan tampilan gado-gado di tempat ini, dengan gado-gado pada umumnya.
Terdiri dari beberapa jenis sayur rebus yang disiram kuah kacang.
Disajikan di atas piring keramik dengan taburan kerupuk renyah di atasnya.
Namun ketika gado-gado tersebut masuk ke mulut Anda, di situlah Anda bisa mengetahui perbedaannya.
Menurut Suyati, pengelola rumah makan, rahasia rasa gado-gado Wara-wiri sangat sederhana, yakni telaten.
Prosesnya memang membutuhkan ketelatenan, utamanya mengolah kacang.
Aroma sedap menyeruak ketika gado-gado masih diuleg dan dicampur saos kacang.
Dari pemilihan kacang hingga menjadi kacang giling, membutuhkan perlakuan istimewa.
“Yang jelas kita pilih kacang terbaik, nggak dicampur. Trus yang sering dilupain orang, mereka asal bersih ketika mencuci kacang. Di kita, sari kacang tidak boleh hilang karena itu sangat berpengaruh,” katanya kepada Tribun, Sabtu (16/5/2015).
Nah, proses penggorengan kacang juga tidak boleh sembarangan, agar kandungan gizi kacang tidak hilang.
Setelah digoreng, kacang kemudian dihaluskan.
Untuk membuat saus kacang, Suyati menyiram gilingan kacang dengan air asam dan gula aren. Dicampur dengan bumbu lain seperti garam, cabai, gula merah, bawang putih, dan kencur.
“Air asam itu buat menetralisir rasa gula. Kalau manisnya kacang bertemu garam itu kan, biar lebih kuat. Memperkuat rasa. Urutannya, yang diuleg pertama cabe rawit dan garam, baru kacang yang sudah digiling, baru air asam,” papar Suyati sembari meracik bumbu pada cobek batu berukuran besar.
Setengah Abad
Kesan klasik pada rumah makan ini tidak dibuat-buat.
Didirikan sejak 1971, rumah berwarna dominan hijau ini memang bergaya rumah lawas yang dipertahankan sampai saat ini.
Pengunjung yang datang ke tempat ini tidak bersantap di dalam rumah, melainkan di teras L semi terbuka. Dengan tanaman di sekeliling teras, suasana bersantap serasa tak berasa bahwa Anda sedang berada di tengah pusat keramaian kota.
Gado-gado Wara-Wiri sendiri sudah mulai dijajakan tahun 1965. Artinya saat ini sudah berusia setengah abad. Awalnya gado-gado ini hanya dijajakan di bangunan kayu terbuka berukuran 2 meter persegi.
Di tahun tersebut Anda bisa menikmati gado-gado ini dengan harga tak lebih seratus rupiah.
Namun saat ini Anda harus mengeluarkan Rp 14 ribu untuk seporsi gado-gado Wara-Wiri.
Jangan Datang Diatas Jam 12 Siang
Jangan sekali-kali datang di atas jam 12 siang bila ingin mencicip gado-gado di tempat ini.
Karena nyaris bisa dipastikan menu yang satu ini sudah ludes dibeli pelanggan.
Jam operasional warung gado-gado ini sebenarnya pukul 08.00, hanya saja kebiasaan sehari-hari pelanggan sudah mulai berdatangan sejak pukul 07.00.
Begitu seterusnya, sehingga gado-gado ini selalu habis jelang siang.
“Biasanya ya, dihitung rata-ratanya, jam 10-11an itu sudah habis. Kalau jam 12 itu sudah maksimal banget,” kata Suyati.
Gado-Gado Wara Wiri
Alamat: Jalan Soemantri Brojonegoro nomor 18, Sipin (samping Kedaung), Jambi
Telepon 0741 62509
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.