Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebun Binatang Surabaya, Melihat Komodo Tak Harus Jauh-jauh ke Pulau Komodo

Melihat komodo tak harus terbang jauh-jauh ke Pulau Komodo di Kepulauan Nusa Tenggara. Di Kebun Binatang Surabaya juga ada!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kebun Binatang Surabaya, Melihat Komodo Tak Harus Jauh-jauh ke Pulau Komodo
eozspike.deviantart.com
Komodo, diduga satu-satunya hewan purbakala yang masih bertahan hidup sampai sekarang. Kebun Binatang Surabaya punya koleksinya. 

Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Melihat komodo tak harus terbang jauh-jauh ke Pulau Komodo di Kepulauan Nusa Tenggara. Di Kebun Binatang Surabaya juga ada!

 

Terik panas Matahari tak lagi terasa begitu memasuki area Kebun Binatang Surabaya (KBS) di kawasan Wonokromo, Surabaya.

Rindangnya pepohonan dan suara aneka jenis satwa burung yang bersahutan melengkapi suasana di dalam KBS.

KBS saat ini masih menjadi salah satu ikon kebanggaan warga Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.

Berlokasi di Jalan Setail I, Wonokromo, KBS ini memberikan alternatif tersendiri bagi mereka yang ingin berwisata di Kota Surabaya.

BERITA TERKAIT

Lepas dari peliknya masalah yang belakangan mendera KBS, bagi warga Surabaya dan Jawa Timur KBS tetap menjadi tempat wisata yang murah meriah. Untuk sekedar melihat lihat satwa, sekaligus ajang pendidikan dan konservasi satwa.


Komodo koleksi KBS  (Surya/ Wiwit Purwanto)

Masuk area KBS, udara panas di luar tiba tiba terasa sejuk karena pepohonan yang rindang, sementara suara bersahutan dari beberapa ekor Siamang yang bergelantungan di pepohonan yang berada di depan pintu masuk utama KBS seakan menyambut kedatangan pengunjung.

Hampir semua pengunjung yang baru datang akan menghentikan langkah di depan kolam air mancur dan selanjutnya melihat ke atas pohon untuk melihat tingkah polah Siamang yang bergelantungan di pepohonan.

Agar bisa melihat aneka satwa dan jalan-jalan di area KBS lebih efektif tak jauh dari pintu masuk, terpasang papan petunjuk sejumlah tempat satwa-satwa dan fasilitas yang ada di area KBS.

"Kalau mau lihat komodo ada di sana itu, " kata seorang petugas menunjukkan arah kandang Komodo.
Kandang Komodo terletak tak jauh dari pintu masuk, sekitar 100 meter ke arah Barat.

Benar saja tak jauh dari papan petunjuk terdapat kandang Komodo dengan beberapa Komodo di kandang terbuka itu.


Kebun Binatang Surabaya tampak luar

Beberapa Komodo terlihat bermain di kandangnya, ada yang berada di tumpukan pohon, ada pula yang hanya terdiam saja.

"Itu Komodonya yang besar keluar," teriak pengunjung lainnya. Dengan santainya Komodo terlihat mulai berjalan mendekati bibir sungai buatan yang ada di dalam kandang.

Selain Komodo beberapa satwa lainnya yang dilindungi seperti Harimau Sumatra, bekantan, jalak bali dan satwa lainnya.

Koleksi Hewan Eksotis

Selain hewan yang dilindungi, sejumlah satwa eksotik juga ada di KBS ini, seperti iquana, hamster dan yang lainnya.

"Sebagian besar satwa di sini adalah satwa yang di lindungi," kata Agus Supangkat, humas KBS.

Menurutnya, jumlah satwa yang ada saat ini berjumlah komodo 80, harimau sumatra 9 satwa, gajah sumatra 20, dan Bekantan.

Di KBS pengunjung juga bisa bercengkerama langsung dengan aneka satwa seperti di arena tunggang gajah atau menyaksikan animal show.


Koleksi onta (unta) di Kebun Binatang Surabaya

Selain berwisata satwa, lingkungan, pengunjung juga bisa naik perahu atau sepeda air, berkeliling di pulau bekantan.
Pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 15.000 serta rombongan Rp 13.000.

Melihat sejarah yang ada, KBS didirikan H.F.K. Kommer, yang memiliki hobi mengoleksi binatang. Dan secara resmi dikukuhkan oleh Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40 dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin.

Pada awal berdirinya, kebun binatang ini berlokasi di Kaliondo yang kemudian dipindahkan ke Jalan Groedo pada tahun 1917.

Pada tahun 1920 Soerabaiasche Planten-en Dierentuin dipindah lagi ke daerah Darmo di area seluas 30.500 meter persegi, dimana area seluas itu diperoleh atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas