Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya, Utuh Sesuai Aslinya, Terbesar Se-Asia

Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya, utuh sesuai aslinya, dan terbesar Se-Asia. Ini kisah repot memindahkan dari laut ke museum.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya, Utuh Sesuai Aslinya, Terbesar Se-Asia
SURYA/ WIWIT PURWANTO
Wisatawan melihat dari dalam bagian mesin Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya. 

Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan juga banyak menyimpan sejarah masa
lalu yang berkaitan dengan meraih dan menjaga kemerdekaan.

Salah satunya adalah kekuatan tempur laut yakni kapal selam, yang setelah purna tugas kini dijadikan sebagai monumen kapal selam.

Sebagai monumen sekaligus tempat wisata sejarah dan pendidikan, kapal selam dengan nama KRI Pasopati 410, terletak di tengah pusat kota Surabaya yakni di Jalan Pemuda.

Berada di tepi Sungai Kalimas dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Surabaya Plasa, menjadikan monumen kapal selam ini selalu ramai dikunjungi .


Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya, tampak luar.  (SURYA/ WIWIT PURWANTO)

“Monumen kapal selam ini bukan monumen replika, namun dengan skala penuh sesuai aslinya, begitu pula dengan peralatan didalamnya semuanya masih asli seperti saat kapal selam ini masih beroperasi di kesatuan armada divisi Timur,” jelas Windiar seorang guide di monument kapal selam.

Berita Rekomendasi

Dari bentuk kapal selam memang monumen KRI Pasopati 410 ini terlihat masih utuh, mulai bagian depan hingga buritan, termasuk baling-baling serta rantai dan jangkar juga masih menempel di badan kapal.

Konstruksi monumen ini kata Windiar, dimulai pada bulan Juli 1995, saat itu pembangunan ini ditandai dnegan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Basofi Soedirman.

Betapa Repot Saat Memindahkan Dari Laut

Namun tidak mudah untuk mengangkat kapal yang berada di laut untuk di bawa ke atas daratan hingga masuk pusat kota, karena berat dan panjang kapal.

Untuk membawanya ke pusat kota seperti sekarang kapal yang memiliki panjang 76,6 m dan lebar 6,30 m serta berat kosong 1.050 ton kjapal selam akhirnya harus diiris menjadi 16 bagian.

Pengerjaan dilakukan oleh PT PAL, selanjutnya kapal yang sudah di iris 16 bagian ini satu persatu diangkut dengan menggunakan trailer untuk diletakkan di atas pondasi monumen.

“Untuk pengangkutan juga harus berkoordinasi dengan semua instansi, seperti PLN, PDAM, lalu lintas serta instansi lainnya, karena kondisi kapal yang berat dan besar,” kata Windiar.


Wisatawan diperbolehkan melihat-lihat bagian dalam Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya.

Satu persatu kapal kembali disambung hingga kembali berbentuk seperti aslinya.

Monumen kapal selam ini selanjutnya dibuka untuk umum pada 15 Juli 1998.

Menurutnya monumen kapal selam ini adalah sebuah monumen kapal selam terbesar di kawasan Asia.

Di bagian dalam kapal selam, peralatan tempur serta navigasi dan keselamatan para awak kapal selam ini masih utuh. Misalnya torpedo di bagian depan dan buritan.

Sebagai peluncur sekaligus tempat pasukan untuk keluar dari kapal juga masih utuh dan terawat.

Di dalam KRI Pasopati memiliki tujuh ruangan utama, yakni ruang untuk haluan Torpedo, berada dibagian depan. Di ruangan ini dipersenjatai dengan 4 torpedo propeller sekaligus sebagai penyimpanan torpedo.

Masuk ke bagian dalam terdapat ruang komandan, lalu ruang makan, dan ruang kerja.

Ruangan awak kapal, dapur dan penyimpanan untuk baterai II, lalu ruangan mesin disel dan terminal mesin, kamar mesin Listrik dan ruangan torpedo untuk bagian buritan, berisi 2 buah torpedo.

Semua Ruangan Masih Utuh Seperti Aslinya

Agar menarik pengunjung di sekitar monumen kapal selam KRI Pasopati 410 ini ada fasilitas pendukung seperti video rama tentang perjalanan kapal selam KRI Pasopati 410. Film sinematik ini membawa imajinasi menyatu dengan kapal selam KRI Pasopati 410 di saat menjalankan tugasnya.

Di bagian lain juga terdapat live music, kolam renang anak-anak dan rekreasi air di Sungai Kalimas. Stan suvenir juga
panggung besar untuk acara tertentu KRI Pasopati 410 sendiri termasuk tipe SS Whiskey Class, dibuat di Vladi Wostok Rusia pada tahun 1952.


Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 di Surabaya, tampak samping. (Surya/ Wiwit Purwanto)

Kapal Selam ini berpartisipasi di Angkatan Laut Indonesia sejak tanggal 29 Januari 1962, tugas utama adalah untuk menghancurkan garis musuh (anti-shipping), pengawasan dan melakukan penggerebekan secara diam-diam.

Kapal selam ini mengambil peran besar untuk mempertahankan hukum kelautan, seperti Operasi Trikora, KRI Pasopati 410 turun ke belakang garis musuh dan memberi penindasan secara psikologis.

Untuk masuk ke monumen kapal selam ini setiap pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 10.000. Abdul Wakhid, seorang pengunjung mengatakan keberadaan monumen kapal selam ini sangat penting sebagai pengingat
sejarah dan dedikasi dari para pejuang terdahulu.

“Sebagai kota pahlawan seperti Surabaya, sudah selayaknya memiliki monumen sebesar kapal selam ini,” katanya.

Spesifikasi kapal selam KRI Pasopati 410

Panjang: 76,6 m
Lebar: 6,30 m
Kecepatan: 18.3 knot di atas permukaan, 13,6 knot di bawah permukaan
Berat penuh: 1.300 tons
Berat kosong: 1.050 tons
Kemampuan penemuan: 8.500 mil laut
Baterai: 224 unit
Bahan Bakar: Diesel
Persenjataan: 12 Torpedo Uap Gas
Panjang: 7 m
Baling-baling: 6 lubang
Awak kapal: 63 termasuk Komandan

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas