Masjid Shiratal Mustaqiem, Tertua di Samarinda, Punya Alquran Berusia 400 Tahun
Masjid yang menyimpan kitab Al Quran, berusia 400 tahunan, ini berstatus cagar budaya yang dilindungi pemerintah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ruang utama sekitar 418 meter persegi memiliki sudut ruang serambi depan dan sebelah kanan.
Masjid ini didirikan pada tahun 1881. (Tribun Kaltim/Budhi Hartono)
Masjid yang didirikan Habib Abdurahman bin Muhammad Asseggaff yang bergelar Pangeran Bendahara dibangun pada tahun 1881 masehi.
Ia dikenal sebagai bangsawan keturunan Arab sebagai pedagang dari Pontianak, (Kalimantan Barat).
Masjid ini memiliki dua daun jendela berbentuk segi empat, dilengkapi dengan mihrab dan mimbar khotib dengan bahan kayu.
Untuk menara Masjid Shiratal Mustaqiem, unik dan berbeda dengan masjid lainnya.
Menara setinggi 21 meter, terdapat balkon terbuka.
Bentuk puncak atap menara, tidak menggunakan bentuk segi empat melainkan berbentuk pola oval.
Pintu masuk Masjid pun terbuat dari kayu.
Termasuk tiang penyangga atau empat soko guru.
Semua serba kayu, tanpa menggunakan bahan batu ataupun semen.
Kecuali, tempat untuk berwudhu yang sudah menggunakan keramik.
Untuk mihrabnya (ruang untuk imam solat) terlihat sederhana.
Lebarnya sekitar 3 meter x 4 meter dan terdapat tulisan kaligrafi arab dan ukiran khas Samarinda.
Di luar Masjid, tersedia tempat wudhu yang bersumber dari mata air.