Benteng Toboali di Bangka Selatan, Destinasi Wisata Sejarah Era Kolonial Belanda yang Tak Terawat
Benteng Toboali di Bangka Selatan menyimpan banyak misteri dan potensi wisata sejarah. Sayang, tidak terawat.
Editor: Agung Budi Santoso
Benteng berukuran luas sekitar 54x32 meter dan menghadap ke Utara Kota Toboali ini ditumbuhi rumput liar dan sebagian dinding ruangan banyak yang roboh.
Wisatawan sedang mengamati kondisi Benteng Toboali di Kabupaten Bangka Selatan provinsi Bangka Belitung. Saksi sejarah yang tidak terawat (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Meskipun begitu, kesan sejarah semakin tergambar saat mengunjunginya.
Jika kita bergeser ke ujung sudut benteng dan melihat ke arah bawah, wisatawan dapat menemukan hamparan pasir pantai yang menandakan ujung Kota Toboali.
Bergeser di sebelah Barat benteng, pengunjung dapat melihat kawasan pemukiman serta barisan perahu nelayan.
Di dalam benteng, tepatnya bagian kiri, kita akan melihat tujuh ruangan yang berbentuk mirip sebuah kediaman atau kamar-kamar kecil.
Menurut cerita masyarakat, dahulunya kamar-kamar tersebut digunakan sebagai gudang, barak prajurit dan ruang administrasi keuangan, penjagaan serta dapur dan tempat menyimpan makanan inspektur benteng dan prajurit-prajurit Belanda saat itu.
Tepat di bagian tengah benteng, terdapat meja dan kursi-kursi yang terbuat dari bahan batu yang konon dulunya dijadikan sebagai tempat berkumpul prajurit serta bertemu saat menyantap makanan.
Wisatawan sedang mengamati kondisi Benteng Toboali di Kabupaten Bangka Selatan provinsi Bangka Belitung. Saksi sejarah yang tidak terawat (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Sore hari merupakan waktu yang tepat untuk menikmati keindahan laut Toboali dan mengabadikan momen-momen terbaik dari atas Benteng Toboali.
Wisatawan pun dapat langsung mencari santapan usai melakukan kunjungannya karena letak kawasan wisata Toboali tidak jauh dari perkotaan.