Wedang Uwuh, Minuman Khas Imogiri, Yogyakarta, Diracik dari Kayu Manis dan Secang
Racikan wedang uwuh terdiri dari daun cengkeh, kayu manis, daun pala, jahe, kayu secang, dengan menggunakan pemanis dari gula batu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Di sekitar makam para raja Mataram yang terletak di daerah Imogiri, Yogyakarta, terdapat sebuah minuman unik nan menyehatkan, yakni Wedang Uwuh.
Wedang adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti minuman, sedangkan uwuh berarti sampah.
Minuman ini dinamakan demikian karena bahan-bahan yang berupa dedaunan mirip dengan sampah.
Racikan wedang uwuh terdiri dari daun cengkeh, kayu manis, daun pala, jahe, kayu secang, dengan menggunakan pemanis dari gula batu.
Wedang uwuh diracik dari jahe, kayu manis, dan secang. (Tribun Jogja/Hamim)
Minuman ini memiliki warna merah yang dihasilkan dari penggunaan kayu secang.
Wedang uwuh nikmat disajikan dalam kondisi panas.
Cita rasa dari minuman ini adalah pedas dari jahe, dan rasa segar yang dikeluarkan dari beragam jenis daun-daunan yang diseduh dengan air panas.
Di area terminal Imogiri, Kabupten Bantul, Yogyakarta yang berdekatan dengan komplek makam Raja Mataram, terdapat belasan warung yang menjual wedang uwuh.
Salah satunya adalah warung milik Sudaryani.
Dijelaskan perempuan yang akrab disapa Yani tersebut, wedang uwuh adalah minuman khas Imogiri.
Dikatakannya, beberapa jenis daun yang digunakan untuk membuat minuman ini berasal dari komplek makam Raja Mataram.
"Daun pala di wedang uwuh ini berasal dari dalam makam yang dikumpulkan oleh abdi dalem dan dijual kepada para pedaganga wedang uwuh," kata Yani.
Tidak hanya segar, wedang uwuh juga diyakini memiliki beragam khasiat karena menggunakan beragam rempah yang selama ini memang terkenal memiliki beragam khasiat.
Lokasi penjualan wedang uwuh di sekitar komplek makam Imogiri. (Tribun Jogja/Hamim)
Wedang Uwuh dapat menyembuhkan batuk, capek, masuk angin, pegal, dan kembung.
Meskipun memiliki rasa yang enak dan berkhasiat, tetapi harganya sangat terjangkau, yakni hanya Rp. 3 ribu tiap gelasnya.
Jika anda ingin menikmati wedang uwuh di rumah, para penjaja wedang uwh juga menyediakan racikannya yang telah dikemas dalam plastik.
Untuk setiap plastik racikan wedang uwuh, cukup ditebus dengan harga Rp. 2 ribu.
Selain menjajakan wedang uwoh, warung milik Sudaryani juga menyediakan beragam jenis kuliner khas Jawa.
Dan salah satu yang spesial adalah pecel kembang turi yang saat ini sudah mulai sulit ditemukan di tempat lain.
Rasa kembang turi yang memiliki citarasa sedikit pahit, sangat cocok dikombinasikan dengan beragam jenis sayuran rebus seperti kecipir, daun bayam, kacang panjang, tauge, mentimun, serta pedas manisnya guyuran sambal kacang.
Pecel ini bisa dinikmati bersama nasi ataupun lontong sesuai selera.
Selain itu, ada beberapa hidangan lainya seperti lontong sayur, bubur sayur, dan gudeg.
Selain wedang uwuh, penjual di sekitar komplek makam juga menawarkan nasi pecel yang menggoda selera. (Tribun Jogja/Hamim)
Beragam menu tersebut semakin nikmat dengan tambahan lauk yang ada, mulai dari tahu dan tempe bacem, ayam goreng, gorengan, hingga telur.
Untuk beragam menu makanan tersebut juga cukup terjangkau.
Untuk pecel kembang turi harganya Rp.5 ribu, bubur sayur hanya Rp.4.500, dan ragam lauknya mulai dari Rp.500 hingga Rp.10 ribu.