Tahu Gimbal H Edy, Khas Semarang, Wajib Dicoba Saat Anda ke Kota Ini
Seporsi tahu gimbal terdapat potongan lontong, tahu, gimbal atau rempeyek udang yang digoreng sedikit basah, telur ceplok, irisan kubis dan tauge.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muhamad Alfi M
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kuliner tahu gimbal menjadi menu wajib yang harus dicoba saat Anda berkunjung ke Kota Semarang.
Tahu gimbal H Edy di shelter Taman Menteri Supeno satu yang menjadi jujugan para pecinta kuliner di Kota Lumpia.
Tak sulit menemukan warung makan yang buka mulai sore hingga malam ini.
Tahu Gimbal H Edy terletak di Taman Menteri Supeno. (Tribun Jateng/M Alfi)
Dari Tugu Tunas di Jalan Pahlawan, warung milik H Edy bisa dicari ke arah barat lewat sisi sebelah kanan Taman Menteri Supeno atau Jalan Pandanaran II.
Di shelter H Edy terpampang spanduk "Tahu Gimbal H Edy" sehingga memudahkan Anda yang mencari.
"Kami tidak buka cabang. Hanya di sini," ujar Edy di sela membuat tahu gimbal pesanan.
Usaha yang dirintis sejak tahun 1970-an dari berjualan keliling itu berusaha menyuguhkan citarasa sama.
Di sepiring tahu gimbal terdapat potongan lontong, tahu, gimbal atau rempeyek udang yang digoreng sedikit basah, satu telur ceplok, irisan kubis dan tauge.
Selanjutnya, bahan-bahan tersebut diguyur sambal kacang khas tahu gimbal. Terakhir, diberi taburan kerupuk udang.
"Gimbal itu ya udang ditepungi tapi berbeda dari kripik udang. Pada gimbal, udang yang digunakan besar-besar dan ada di pinggir. Kalau kripik udang, udangnya kecil-kecil dan mengumpul ditengah adonan tepung," kata Edy.
Menurut Edy, sambal kacang untuk tahu gimbal berbeda dari sambal kacang untuk pecel.
Sambal ini terbuat dari kacang, bawang putih, cabai, garam, dan petis dengan sedikit tambahan kecap, gula dan garam cair.
Petis ini yang membuat sambal kacang tahu gimbal berbeda dari kuliner lain.
Di Warung Tahu Gimbal H Edy, Anda bisa meminta tingkat kepedasan dan tambahan lontong.
Hanya saja, tak banyak yang meminta tambahan lontong lantaran biasanya, pengunjung memesan sepiring tahu gimbal dan semangkuk es teler atau es durian.
Dua minuman itu merupakan pendamping khas yang ditawarkan Edy. Ada juga es teh, teh panas, es jeruk dan jeruk panas sebagai variasi.
"Saya buka dari pukul 16.00 WIB sampai 02.00 WIB setiap hari. Saya hanya libur kalau ada hari-hari besar saja," lanjut warga Batan, Kota Semarang, tersebut.
Tahu gimbal di warung milik H Edy dibanderol Rp 16.000 per porsi. Begitu juga untuk semangkuk es teler.
Sementara, harga seporsi es durian Rp 22.000.
Harga es jeruk dan es teh masing-masing Rp 5.000 dan Rp 4.000 per gelas.
"Kalau libur, kami sekeluarga sering datang ke sini. Yang paling saya suka, rasa bumbu dari sambal kacang yang pas. Selain itu, ada es durian kesukaan istri saya," ujar Andi Prabowo, karyawan bank swasta di Kota Semarang itu.