Batik Riau, Setia dengan Motif Tumbuhan Sejak Zaman Kerajaan, Mudah Ditemukan di Pekanbaru
Berbeda dengan batik jawa yang didominasi warna-warna lembut, batik tabir justru lebih banyak menggunakan warna cerah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alex Sander dan Syaiful Misgiono
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Memiliki corak warna yang beragam dan cerah, menjadi ciri khas yang membedakan batik Riau dengan bati lainnya di nusantara.
Selain corak warna, batik Riau juga memiliki gaya tersendiri pada motifnya yang unik dan beragam.
Pada umumnya motif tersebut adalah floral atau tumbuhan.
Di Riau, menggunakan batik sudah menjadi tren di berbagai kalangan.
Mulai remaja, anak, hingga kalangan orang tua.
Bahkan batik Riau juga sangat sering dipakai masyarakat dalam keseharian.
Batik Riau atau dikenal juga dengan nama Batik Tabir, sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak.
Saat itu kerajinan ini terkenal dalam bentuk Batik Cap di lingkungan kerajaan.
Seiring berjalan waktu, Batik Riau terus mengalami perkembangan dan perubahan.
Sejak pertengahan tahun 80-an, di Riau muncul semangat untuk menghidupkan kembali nuansa batik.
Dari pengembangan motif tradisional diciptakan motif baru, tapi tak lari dari akarnya yaitu motif tumbuhan.
Tidak sulit mencari batik riau di Kota Pekanbaru. (Tribun Pekanbaru)
Berbeda dengan batik Jawa yang didominasi warna-warna lembut, Batik Tabir justru lebih banyak menggunakan warna cerah.
Selain itu, motif atau corak yang dibuat sebagian besar bertema tumbuhan dengan kain berbahan katun, sifon, dan organdi.
Di Pekanbaru tidak susah untuk menemukan Batik Riau.
Banyak gerai-gerai batik yang menjual batik khas Riau.
Di antaranya Galeri Batik Riau Rani yang berada di Jalan Hangtuah Nomor 70 B.
Di tempat ini tersedia beragam motif Batik Riau, seperti motif pucuk rebung, semut beriring, bunga kiambang, bunga kundur, dan motif lainnya.
“Batik Riau sangat banyak sekali jenis motifnya, bahkan kalau dikumpulkan semua motifnya bisa sampai 1.800 motif. Tapi yang terkenal dan banyak diminati itu salah satunya motif pucuk rebung,” kata Rani Ijzzul Makarimi, pemilik Galeri Batik Riau Rani.
Setiap motif batik tabir memiliki filosofi masing-masing. Sehingga tidak bisa sembarangan dalam membuat motifnya.
Batik Riau di Galeri Batik Riau Rani dijual seharga Rp 50 ribu permeter. (Tribun Pekanbaru)
Berbeda dengan batik lain yang bisa dimotif dengan kreasi sesuai keinginan pembuatnya.
Batik Riau di Galeri Batik Riau Rani dijual seharga Rp. 50 ribu permeter.
Selain dijual permeter, Batik Riau juga dijual perpotong.
Satu potong memiliki ukuran bidang 250 cm x 115 cm dan dijual mulai dari harga Rp 245 ribu hingga Rp 6 juta.
Selain dalam bentuk bakal baju, di Galeri Batik Riau Rani ini juga banyak menawarkan pakaian yang sudah jadi.
Semuanya bermotif Batik Riau. Mulai dari baju kemeja, selendang, blouse, mukena serta rok.
Selain di Jalan Hangtuah Pekanbaru, Batik Riau juga bisa didapatkan di Gerai Batik Rani yang berada di Jalan Sudirman dan di Lobi Hotel Grand Jatra Jalan Tengku Zainal Abidin Pekanbaru.