Semua Makanan di Warung Mang Pen Palembang di Bawah Rp 5.000
Semua jenis makanan yang ada di warung Mang Pen Palembang, harganya di bawah Rp 5.000.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post/Yuliani
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tak banyak yang tahu Palembang di malam hari menawarkan wisata yang khas dengan kuliner murah meriah.
Salah satu warung makan yang paling terkenal dan sudah melegenda adalah warung Mang Pen.
Semua jenis makanan yang ada di warung ini, harganya di bawah Rp 5.000.
Bagi mahasiswa atau anak kosan, dan pekerja yang masih suka nongkrong-nongkrong, tempat ini merupakan singgahan wajib untuk makan hemat, murah, dan mengenyangkan.
Jajanan di Warung Mang Pen, di Jalan Sayangan, Palembang. (Sriwijaya Post/Yuliani)
Bahkan ada jargon khusus ketika makan di warung ini, yakni ”Belum pulang kalau belum kenyang.”
Warung ini terletak di pinggiran Jalan Sayangan, dekat Bank BRI, SD, Kopi Roda simpang Pasar Kuto.
Sederhana memang, namun mampu menyedot banyak pengunjung setiap malamnya.
Kepulan asap kopi dan suara Mang Pen, sang pemilik warung yang sibuk menghitung jumlah lidi sate, begitu khas ketika Anda makan di warung ini.
Yang lebih membuat tercengang, harga makanan di sini tidak ada yang di atas Rp 5.000.
Ibarat angkringan yang ada di Jawa, di sini juga tersedia nasi uduk dalam porsi kecil. Sebungkus hanya Rp 2.000.
Lalu martabak telor Rp 4.000 dan aneka sate sambal, mulai dari sambal hati, sambal kerang, sambal cumi, sambal udang, dan masih banyak lagi seperti aneka pempek dan kue yang harganya cuma Rp 1.000.
Jajanan di Warung Mang Pen, di Jalan Sayangan, Palembang. (Sriwijaya Post/Yuliani)
Cukup makan sebungkus nasi ditambah sambal sate sudah membuat kenyang.
Sambalnya sangat enak dengan rasa manis dan rasa tomat yang gurih.
Tinggal Anda kumpulkan saja ada berapa lidi sate sisa makanan.
Lalu ketika membayar tinggal bilang ke Mang Pen, berapa tusuk yang Anda makan.
Di sini juga Anda bisa menikmati telur ayam kampung yang dimasak setengah matang.
Dengan campuran kecap asin dan sedikit merica, Anda akan merasakan manfaat dari telur ayam kampung tersebut.
Bisa juga dicampur dengan seduhan kopi.
Lalu aneka minuman hangat lainnya bisa Anda pesan dengan harga yang terjangkau.
Berdiri sejak 13 tahun lalu, Mang Pen selalu konsisten mempertahankan budaya dan kebiasaan wong kito.
Entah datang daerah mana dan berasal dari mana, saat singgah di warungnya Mang Pen selalu bertanya, "makan apo mang?" (panggilan untuk laki-laki) atau "makan apo cek?" (panggilan untuk perempuan).
Otomatis, dengan sapaan hangat tersebut pengunjung merasa nyaman dan lebih akrab.
"Ada ratusan tusuk sate sambal yang saya jual setiap harinya. Dan selalu habis," ujar Mang Pen saat ditemui di warungnya.
Menurutnya, menjual dengan harga murah tidak ada ruginya, asalkan lancar dan pelanggan senang.
"Murah meriah cek, itulah kenapa warung kita selalu ramai," ungkap Mang Pen sambil tertawa.
Kini, Anda bisa memasukkan daftar warung Mang Pen ke dalam perjalanan wisata malam Anda saat berada di Palembang.
Sebab warung ini buka dari sore sampai pagi.