Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Planetarium Jakarta, Wisata Edukatif Soal Astrologi, Ada Replika Baju Astronot Neil Amstrong

Destinasi wisata edukatif Planetarium Jakarta membuat wisatawan memahami dunia astrologi, melawan takhayul soal dunia perbintangan.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Planetarium Jakarta, Wisata Edukatif Soal Astrologi, Ada Replika Baju Astronot Neil Amstrong
Tribunnews.com/ Valdy Arief
Replika baju astronot Neil Amstrong di Planetarium Jakarta (kiri) dan deretan wisatawan antre masuk ruang pertunjukan. (Tribunnews.com/ Valdy Arief ) 

Laporan Reporter Tribunnews.com,  Valdy Arief

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ingin berwisata sekaligus menambah pengetahuan? Mungkin destinasi wisata edukatif Planetarium di Jakarta dapat anda coba.

Bertempat di dalam kompleks Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Selatan, Planetarium Jakarta menyediakan alternatif wisata yang lebih akan menambah wawasan.

Planetarium Jakarta mulai dibangun pada tahun 1968 atas usul Presiden Soekarno dengan tujuan agar bangsa Indonesia tidak terlalu tertinggal dalam persaingan Perang Bintang masa Perang Dingin.

Bung Karno juga ingin menghilangkan takhayul terkait peristiwa langit dan astrologi yang berkembang di masyarakat Indonesia.


Pintu masuk museum kecil di Planetarium Jakarta (Tribunnews.com/ Valdy Arief)

Diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1969, bangunan ini merupakan salah satu dari tiga planetarium yang ada di Indonesia selain di Surabaya, Jawa Timur dan Kutai, Kalimantan Timur.

Berita Rekomendasi

Ketika memasuki Taman Ismail Marzuki, pengunjung akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2.000 bagi kendaraan roda dua, kemudian untuk menikmati Planetarium Jakarta, dikenakan biaya yang berbeda, tergantung hari.

Loket tiket untuk pertunjukan Planetarium tidak selalu terbuka, ada waktu dan hari tertentu, bagi masyarakat umum bisa datang pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat pada pukul 16.30edan.

Sedangkan pada Sabtu dan Minggu pukul 10.00, 11,30, 13.00, dan 14.30.

Pada waktu-waktu ini pengunjung dikenakan biaya Rp 7.000 bagi orang dewasa dan anak-anak di atas tujuh tahun, sedangkan bagi anak-anak dibawah tujuh tahun kenakan biaya Rp3.500.

Pada Selasa sampai Kamis pada pukul 09.30, 11.30, dan 13.30 serta Jumat pukul 09.30 dan 13.30.

Planetarium terbuka untuk pelajar dan mahasiswa dengan harga tiket Rp5.000, selain pelajar dan mahasiwa dikenakan harga tiket Rp10.000 pada waktu-waktu ini.

Replika Baju Neil Amstrong

Kapasitas ruang pertunjukan planetarium hanya mampu menampung 300 pengunjung, sehingga sebaiknya pengunjung hadir satu jam dari waktu pertunjukan.

Setelah membeli tiket, pengunjung akan menunggu sekitar 30 menit untuk naik ke ruang pertunjukan.


Suasana di planetarium (soulofjakarta.com)

 Selama menunggu pengunjung dapat melihat-lihat museum kecil yang juga terdapat di komplek Planetarium Jakarta.

Di dalam museum kecil ini, dapat dilihat papan informasi mengenai perkembangan teknologi astronomi dan pengetahuan mengenai alam semesta.

Terdapat pula replika baju Neil Armstrong, astronot Amerika dan manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan.

Ketika akan dimulai pertunjukan pengunjung akan diajak mengantri sebelum naik ke ruang pertunjukan.

Selesai mengantri, pengunjung akan naik dan memasuki ruang pertunjukan yang berbentuk kubah besar berwarna putih bersih.

Saat pemutaran film dimulai suasana di dalam planetarium akan berubah gelap, menyerupai langit saat malam hari.

Ketika dikunjungi Tribun Travel, Planetarium Jakarta sedang memutarkan film tentang langit malam dan alam semesta, namun juga terdapat film dengan tema-tema lain yang diputar bergantian oleh pengelola Planetarium.

Pada awal pemutaran film pengunjung akan disimulasikan begadang dari sore hingga jelang subuh.

Dalam simulasi ini akan dijelaskan fenomena apa saja yang terjadi pada langit malam hari dan rasi-rasi bintang yang terlihat ketika malam hari.


Planetarium Jakarta  (Tribunnews.com/ Valdy Arief)

Setelah itu pengunjung akan disimulasikan untuk terbang ke luar angkasa untuk mengenal tata surya dan alam semesta kita.

Pemutaran film ini selesai dalam waktu satu jam, selama pemutaran film keadaan ruangan akan sangat gelap, oleh karena itu pengunjung sebaiknya tidak menghidupkan cahaya dari telepon genggam dan tidak berfoto karena akan menggangu pertunjukan.

Ruangan pertunjukan dilengkapi oleh pendingin udara yang cukup dingin.

Jadi pengunjung yang kurang terbiasa dengan pendingin udara sebaiknya membawa jaket.

Untuk sampai ke Planetarium, bagi pengguna Commuter Line dapat turun di Stasiun Gondangdia dan berjalan ke arah TIM.

Selain itu juga terdapat beberapa bus kota yang melewati TIM, seperti p20 yang melewati Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, Lebak Bulus, dan Pasar Senen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas