Di Medan, Ada yang Namanya Pasar Ikan, Tapi yang Dijual Produk Tekstil Busana Muslim, Bukan Ikan
Ini lucunya Pasar Ikan Lamayang di Medan. Namanya pasar ikan, yang dijual produk tekstil.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mau belanja kebaya, jilbab, mukena dan semacamnya di Kota Medan?
Pastikan menyambangi Pasar Ikan Lamayang yang berlokasi di Jalan Sei Batang Serangan 39/54 Medan. Namanya memang Pasar Ikan Lamayang, meski yang dijual adalah belanja perlengkapan salat dan busana muslim.
Di sana juga ada oleh-oleh dari Arab atau Mekkah.
Walaupun disebut Pasar Ikan Lama, jangan mengira ada penjual ikan di pasar yang berada dekat Stasiun Kereta Api ini.
Pasalnya, pasar ini disibukkan dengan kegiatan jual beli tekstil yang didatangi pembeli lokal hingga luar kota dan mancanegara seperti Malaysia, dan Singapura.
Suasana jual beli di Pasar Ikan Lama di Medan. Namanya pasar ikan tapi yang dijual produk tekstil busana muslim (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Jual beli resmi dilakukan di sini sejak pasar dibuka pada 1890. Ketika itu yang dijual di pasar ini adalah ikan hasil laut Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui Sungai Deli.
Ada pula pedagang yang menjual daging dan sayur-mayur.
Peta perniagaan pun agak berubah pada 1933. Saat itu, Pemerintah Belanda membangun pasar yang lebih besar dan modern yaitu Pasar Sentral, sekarang disebut Pusat Pasar.
Sementara itu, Sungai Deli lama-kelamaan tak lagi bisa dilayari sehingga hasil laut dibawa menggunakan jalur darat.
Barang dagangan di Pasar Ikan Lama berubah, dari menawarkan ikan menjadi tekstil yang didominasi bakal kebaya.
Produk tekstil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat, aneka karpet, perangkat salat, perangkat berhaji, hingga busana tradisional, meramaikan pusat perbelanjaan bakal kebaya tersebut .
Berbagai cenderamata mata juga dijual di sini. Bahkan Air Zam-zam pun tersedia.