Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG —Menjelajahi keindahan alam Kota Kupang, Ibu Kota NTT belum lengkap bila Anda belum mengunjungi Bukit Cinta di daerah perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Bukit ini tepatnya berada di wilayah Kelurahan Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Suasana di Bukit Cinta. (Pos Kupang)

Hamparan bukit yang memiliki luas belasan hektar itu menyuguhkan keindahan sunset sambil Anda berpetualang menjelejahi gua peninggalan penjajah jepang.

Bagi Anda pecinta wisata dan panorama alam, Bukit Cinta Kupang akan memberikan sensasi keindahan alam rerumputan hijau saat musim penghujan.

Saat musim penghujan tiba, bukit cinta Kupang seperti hamparan karpet raksasa hijau yang membentang belasan hektar.

Tak hanya itu, bagi Anda pecinta fotografi, Bukit Cinta Kupang sangat cocok untuk pemotretan model hingga prewedding lantaran didukung hamparan langit biru.

Maka jangan heran, bila Anda tiba di Bukit Cinta saat sore hari, Anda akan menjumpai berbagai aktifitas pemotretan, syuting hingga sekedar selfi sekelompok anak-anak muda dari kalangan mahasiswa.

“Bukit ini selalu ramai saat sore hari. Anak-anak muda banyak nongkrong disini. Apalagi saat liburan, banyak warga yang memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat makan bersama hingga foto bersama,” ujar Ny. Rince Bisilisin kepada Pos Kupang.

Tak jarang Anda juga akan menjumpai pasangan muda-mudi yang sementara memadu kasih di berbagai titik di bukit tersebut.

Lantaran banyak dijadikan sebagai tempat pertemuan sepasang kekasih, perayaan ulang tahun hingga perayaan hari valentine bukit itu kemudian dinamai bukit cinta.

Di balik puncak bukit yang tinggi dipenuhi rerumputan yang hijau dan luas, Anda juga bisa menjelejah gua-gua peninggalan Jepang.

Gua peninggalan Jepang di Bukit Cinta, Kupang. (Pos Kupang/Muhlis Alawi)

Konon gua-gua itu sebagai tempat persembunyian penjajah Jepang saat perang dunia ke dua.

Gua yang dibangun itu juga konon terhubung langsung dengan salah satu gua yang berada di pantai Lasiana sebagai tempat sandar kapal para tentara penjajah Jepang.

Namun hingga kini belum ada satupun yang membuktikan kebenaran cerita dari mulut ke mulut tersebut.

Selain menjelajah beberapa gua peninggalan penjajah Jepang, dari puncak bukit tersebut Anda dapat menikmati pemandangan alam Kota Kupang, birunya lautan yang membentang luas dan gedung-gedung yang berukuran besar.

Anda pun dapat menyaksikan gugusan rumah-rumah warga yang bermukim di Kota Kupang dari bukit tersebut.

Tak hanya itu, dari bukit itu pula Anda dapat menyaksikan naik turunnya pesawat ke landasan Bandara El Tari Kupang.

Untuk sampai ke Bukit Cinta, tidaklah susah. Bagi Anda pengendara kendaraan pribadi, akses jalan hotmix.

Selain itu Anda juga dapat menumpang angkutan umum rute Kupang-Penfui.

Kepada kondektur atau sopir sampaikan Anda turun di bundaran Penfui dengan ongkos Rp 3.000.

Selanjutnya Anda menumpang ojek yang banyak mangkal di bundaran tersebut dengan ongkos Rp 5.000 langsung tiba di lokasi.

Tidak batasan waktu dan tidak ada biaya masuk atau pungutan karcis saat Anda masuk ke Bukit Cinta Kupang.