Ini Istimewanya Rasa Nagasari Cipuga Khas Bireuen Aceh, Manis Empuk Semerbak Pandan
Inilah istimewanya rasa Nagasari Cipuga khas Bireuen, Aceh. Teksturnya begitu lembut, manis dan baunya semerbak wangi pandan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Nagasari merupakan satu dari sekian banyak makanan tradisional yang cukup populer di Indonesia. Tak terkecuali di Aceh.
Kabupaten Bireuen yang terletak di pesisir utara timur Aceh dikenal sebagai produsen nagasari terbaik.
Kudapan yang terbuat dari bahan utama berupa tepung dan pisang ini merupakan oleh-oleh khas Kabupaten Bireuen.
Untuk harga terbilang variatif, anda bisa memilih membeli satuan atau membeli dalam jumlah banyak yang sudah dikotakkan.
Alternatif terakhir jika anda ingin mendapatkan harga yang lebih miring tentunya.
Terletak di jalur strategis, jalan negara Banda Aceh – Medan membuat ibukota kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara ini kerap disinggahi pelancong.
Nagasari Cipuga khas Bireuen, Aceh dikemas dalam kotak sebelum dipasarkan. Tahan dua hari dalam suhu ruangan (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Berburu oleh-oleh berupa kuliner adalah satu satu daya tarik dari daerah tersebut.
Jika anda kebetulan sedang melintasi Bireuen, maka anda akan mendapati toko-toko yang menjual nagasari berjejer mengapit badan jalan.
Letaknya persis hanya terpaut beberapa langkah di depan terminal.
Namun jangan salah, meskipun deretan toko menawarkan penganan yang sama, namun citarasa yang ditawarkan berbeda.
Nagasari Cipuga dan Cipuga Baru milik kakak beradik adalah primadonanya.
Tempat ini berdiri sejak tahun 2008 lalu dan tak pernah sepi penikmat.
Untuk komposisi sama saja yaitu tepung, gula pasir, santan, garam, daun pandan, dan tak ketinggalan pisang raja.
Namun yang membedakan rasanya adalah tangan yang meraciknya. Soal rasa, lidah memang tak pernah bohong.
“Dalam sehari kami bisa menghabiskan hingga 800 bungkus nagasari, buka dari pagi hingga sore hari,” ujar pemilik Toko Nagasari Cipuga Baru, Kak Ramlah.
Sebungkus nagasari buatan Kak Ramlah dilepas seharga Rp 1.200. Namun untuk tentengan oleh-oleh tentu lebih praktis dan murah membeli harga paket.
Di sini anda juga bisa memilih jumlah sesuai kebutuhan. Di Cipuga Baru tersedia satu kotak nagasari berisi 12 bungkus dengan hagra Rp 15.000, isi 17 bungkus seharga Rp 20.000, isi Rp 21 bungkus seharga Rp 25.000, isi 25 seharga Rp 30.000 dan isi 30 bungkus seharga Rp 36.000.
Nagasari Cipuga khas Bireuen, Aceh. Teksturnya lembut, manis dan semerbak wangi pandang (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Untuk diketahui toko-toko yang menjual nagasari di Bireuen tidak menyediakan makan di tempat.
Kudapan yang dibungkus daun pisang tersebut enak disantap hangat-hangat atau dimasukkan ke dalam kulkas.
Jika suka makan yang sudah dingin tinggal dimasukkan saja ke dalam kulkas dan umur penganan itu bisa bertahan hingga semingguan.
Namun jika anda lebih suka menyantapnya dalam versi hangat, maka nagasari akan tahan selama 2 hari dalam suhu ruangan.
Selain racikan tepung yang lembut dan wangi yang didapat dengan cara dikukus, pisang yang digunakan turut menentukan citarasa nagasari.
Untuk itu Kak Ramlah setia menggunakan pisang raja dan dipastikan pisang yang digunakan dalam kondisi matang. Bagaimana tertarik mencoba?