Pasar 16 Palembang, Pusat Belanja Terbesar dan Bersejarah
Satu-satunya pasar terbesar dan teramai di Kota Palembang adalah Pasar 16.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post/Damayanti Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Satu-satunya pasar terbesar dan teramai di Kota Palembang adalah Pasar 16.
Pasar yang terletak di samping Jembatan Ampera ini tidak pernah sepi dari aktivitas jual beli.
Mau barang apa saja ada di pasar ini.
Pasar 16 Ilir Palembang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Mulai dari pakaian, makanan, kebutuhan dapur, hingga cendera mata seperti songket dan yang khas lainnya.
Dari atas Jembatan Ampera, anda bisa melihat tulisan ”Pasar 16 Ilir” yang terpampang di atas atap bangunan pasar.
Terdiri atas beberapa bagian, setiap harinya pasar terbesar di Palembang bahkan Sumatera Selatan ini tak pernah sepi pengunjung.
Tak hanya pengunjung dari kota Palembang, masyarakat yang berasal dari sejumlah daerah di Sumatera Selatan pun seolah terus merasa ketagihan berbelanja di pasar ini.
Pasar 16 Ilir Palembang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Keberadaan Pasar 16 Ilir di Palembang sudah sejak tahun 1821.
Saat itu Belanda yang berhasil menaklukkan Kesultanan Palembang Darussalam kemudian mengangkat potensi perekonomian di kawasan itu.
Sebagai daerah perdagangan, dibangunlah pertokoan dan perkantoran di sepanjang tepian Sungai Tengkuruk, sungai yang bermuara ke Sungai Musi.
Awalnya, keberadaan Pasar 16 Ilir juga berasal dari pasar tumbuh, yakni pasar tak resmi yang muncul akibat ramainya aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.
Namun, lama kelamaan dibangun pasar permanen yang dibuat sedemikian rupa dan telah beberapa kali mengalami renovasi.
Selain sejumlah ruko, los, hingga lapak yang kerap tumpah ruah hingga ke jalanan, ratusan pedagang pun dapat tertampung di gedung Pasar 16 Ilir.
Di basement, pengunjung merasa cukup nyaman dengan kondisi los yang berlantai keramik dan penerangan yang cukup baik.
Barang yang ditawarkan pun cukup berkelas, seperti pakaian bermerk, sepatu, hingga sejumlah pedagang emas dan perhiasan lainnya.
Pasar 16 Ilir Palembang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Puas berkeliling di lantai basement, anda bisa menelurusi setiap lorong di lantai 1 yang diramaikan pedagang songket dan sejumlah barang kerajinan khas Palembang.
Harga songket yang ditawarkan pun beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi kantong.
Tak hanya dijual dalam bentuk kain, banyak pula kain songket yang telah disulap menjadi pakaian jadi yang tentunya sangat pas dijadikan oleh-oleh jika pulang dari Palembang.
Di lantai 1 ini pun, sejumlah barang tekstil banyak pula yang dijual dalam partai besar atau grosir.
Biasanya, pedagang eceran atau pasar tradisional membeli barang untuk kembali dijual dengan harga grosir yang lebih murah di Pasar 16 Ilir ini.
Tak hanya barang grosir untuk kembali dijual, banyak pedagang yang bahkan tak ragu untuk mengobral barang ecerannya.
Bagian dalam Pasar 16 Ilir Palembang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Pedagang silih berganti meneriakkan harga obralnya untuk menarik perhatian sejumlah pengunjung yang datang ke Pasar 16 Ilir.
Barang yang diobral di antaranya sepatu, pakaian, hingga pernak-pernik yang memang banyak dicari oleh pengunjung yang datang.
Jangan ragukan kualitas barang yang diobral.
Meski tak bisa disamakan dengan barang bermerk, tetapi minimal bisa digunakan untuk kebutuhan pangan sehari-hari.
Bukan hanya barang baru saja yang bisa ditemukan di Pasar 16 Ilir, di beberapa titik pun, banyak pula dijual barang bekas atau yang di Palembang banyak disebut barang BJ.
Jika jeli memilih barang bekas yang merupakan barang impor ini, anda akan mendapatkan barang dengan kualitas dan kondisi yang sangat baik, dengan harga yang super murah.
Jika capai berkeliling, jangan khawatir, sebab di kawasan Pasar 16 Ilir ini ada puluhan warung tenda sebagai pusat ”wisata kuliner”.
Kuliner di kawasan Pasar 16 Palembang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Berbagai jenis makanan yang ingin disantap pun dapat dipilih sesuai dengan selera.
Rasa lelah dan lapar usai berbelanja ditambah suasana indah di tepi Sungai Musi, tentu akan menambah kenikmatan menyantap makanan yang disajikan.
Hanya saja, saat ini kondisi Pasar 16 Ilir Palembang sudah mengalami kerusakan di beberapa bagiannya.
Sejumlah atap plafon terlihat lepas yang juga mengakibatkan sejumlah bagian pasar mengalami kebocoran saat hujan.
Air yang tumpah dari atap yang bocor ini juga banyak yang menggenangi lantai di dalam pasar.
Kondisi ini jelas membuat banyak pengunjung merasa tak nyaman.
Selain itu, kondisi toilet di beberapa bagian pasar juga dianggap tak layak oleh pengunjung.
Namun jangan takut, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang telah menyusun matang rencana revitalisasi pasar terbesar di Palembang ini dalam waktu dekat.
Tak tanggung-tanggung, revitalisasi tidak hanya akan memperbaiki sejumlah kerusakan yang ada di Pasar 16 Ilir.
Nantinya, usai semua kondisi pasar menjadi baik, direncanakan pula untuk dibangun lift yang dapat mengantar pengunjung yang lelah menggunakan tangga untuk menuju satu lantai ke lantai lainnya.
Dermaga Pasar 16 Ilir yang menjadi salah satu pusat keramaian di Tepi Sungai Musi. Banyak pengunjung Pasar 16 Ilir yang menggunakan jasa perahu getek atau speedboat di dermaga ini. (Sriwijaya Post/Damayanti Pratiwi)
Untuk menuju ke Pasar 16 Ilir, sangatlah mudah.
Jika anda mengarah dari arah bandara, tinggal menyusuri sepanjang Jl Kolonel H Burlian dan Jl Jenderal Sudirman dengan menggunakan bus Trans Musi koridor Alang-Alang Lebar dan Ampera.
Dari arah mana pun, tak perlu bingung untuk menemukan transportasi umum menuju pasar ini.
Hampir semua angkutan kota menuju ke kawasan bawah Jembatan Ampera yang sangat dekat lokasinya dengan sejumlah ruko Pasar 16 Ilir Palembang.
Sekadar tips, mengingat ramainya pasar ini, untuk tetap merasa nyaman dan aman ketika berkeliling, hindari menggunakan perhiasan yang terlalu mencolok.
Tetap berhati-hati ketika berada di kerumunan pengunjung, karena aksi kawanan pencopet tak akan segan memangsa pengunjung yang lengah dengan barang bawaannya.
Selamat berbelanja.