Desa Pampang, Tempat Kerajinan Cenderamata Khas Dayak
Setelah menikmati pagelaran tari-tarian suku Dayak, Anda bisa membawa buah tangan (oleh-oleh) kerajinan khas Dayak.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Kaltim/Budhi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Setelah menikmati pagelaran tari-tarian suku Dayak, Anda bisa membawa buah tangan (oleh-oleh) kerajinan khas Dayak.
Beraneka ragam cenderamata khas Dayak, bisa anda temui di sekitar Desa Budaya Pampang, Samarinda, Provinsi Kaltim.
Anda bisa mengunjungi rumah warga sekitar berjarak 100 meter dari Lamin Adat, yang membuat kerajinan.
Boleh dibilang, kerajinan khas Dayak ini merupakan industri rumahan (home industri).
Beberapa produk cenderamata khas Dayak dibuat menggunakan tangan.
Lengken Usat memperlihatkan kerajinan khas Dayak, di rumahnya di Jalan Taman Budaya Pampang, RT 02 No.15, Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kaltim. (Tribun Kaltim/Budhi Hartono)
Tidak heran jika proses pembuatan satu produk cenderamata bisa menghabiskan waktu sekitar tiga hari atau satu minggu.
Lengken Usat ditemani anak gadisnya, Jura Miaty, tampak mengerjakan sebuah produk kerajinan khas Dayak.
Keahliannya membuat cenderamata suku Dayak, ia pelajari sejak usia 12 tahun dari orang tuanya (Ncau Liang-Lengken Usat).
"Kerajinan ini dikirim ke Malinau keluar daerah lainnya dan Samarinda," kata Jura, yang menemani ibunya, di Jalan Taman Budaya Pampang, RT 02 No.15, Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Provinsi Kaltim, akhir pekan lalu.
Jura mempelajari cara membuat baju Dayak, tas anyaman, gendongan bayi, gelang, topi, dan kalung, sejak sejak kelas 6 SD.
"Bapak dan ibu yang ngajarin," kata Jura, yang bekerja di FIF Group Samarinda di Jalan MT Haryono, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu.
Sayangnya, kerajinan khas suku Dayak yang diproduksi, kata dia, tidak mendapat bantuan modal dari pemerintah.
"Modal sendiri, belum dapat bantuan dari pemerintah," ujar Jura.
Untuk membuat kerajinan, kata dia, keluarganya harus mengumpulkan bahan-bahan seperti manik-manik, payet, dan taring beruang.
Proses pembuatan pernik-pernik kerajinan khas Dayak itu, untuk satu item, bisa dikerjakan memakan waktu sekitar tiga hari sampai satu minggu lamanya.
"Harga jual pernik-pernik kisaran Rp 150 ribu untuk topi sampai jutaan rupiah seperti gendongan bayi dan baju adat yang manik-manik antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta," tuturnya.
Jura bersama kedua orang tuanya yang merupakan asli suku Dayak Apokayan mulai berbisnis kerajinan sejak tahun 1990.
Hingga kini, produk kerajinannya, banyak dipasarkan ke luar kota Samarinda.
Untuk pemesanan produk lebih dari 10 item, kata dia, bisa mendapatkan diskon sebesar 10 persen.
"Diskon 10 persen, kalau pembeliannya minimal 10 item," katanya.
Produk Kerajinan Khas Dayak
- Gendongan bayi berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta
- Anjat (keranjang panggul) sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 800 ribu
- Dompet sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu
- Tas manik-manik sekitar Rp 175 ribu hingga Rp 500 ribu
- Topi khas Dayak sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu
- Kalung manik-manik dihasi batu-batuan sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 500 ribu
- Mandau (senjata khas Dayak) sekitar 250 ribu hingga Rp 2 juta.
- Bando seharga Rp 25 ribu
- Baju Dayak Rp 250 ribu hingga Rp 800 ribu
Alamat Pemesanan: Jalan Taman Budaya Pampang, RT 02 No.15, Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara No Tlp: 081254428893 dan 082251121282.