Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikan Patin Dimasak Gangan Asam, Dicolek-colek Sambal Terasi Khas Banjar, Berasa Nendang!

Inilah sensasi rasa ikan patin yang dimasak gangan asam ala Banjar lalu dicolek-colek ke Sambal Acan (terasi). Wuih sedap!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Ikan Patin Dimasak Gangan Asam, Dicolek-colek Sambal Terasi Khas Banjar, Berasa Nendang!
Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal
Sedap ikan patin dimasak gangan asam khas Banjar lalu dicolek sambal acan alias terasi (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal) 

Laporan Reporter Banjarmasin Post, Yayu Fathila

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Gangan Asam Patin adalah salah satu kuliner khas Kalimantan Selatan.

Sesuai namanya, sayur ini berbahan ikan patin.

Patin memiliki banyak lemak, tak heran jika kemudian sayur ini juga berlemak.

Bagi Anda yang tak menyukai makanan berlemak, tidak direkomendasikan untuk menyantapnya.

Sayur ini sangat populer bagi orang Banjar.


Gangan asam patin khas Banjar (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)

Rasanya yang gurih, dipadukan dengan lezatnya daging ikan patin dan asam kuahnya, merupakan kolaborasi citarasa lokal Banjar yang pas di lidah.

Berita Rekomendasi

Apalagi jika disantap dalam keadaan panas dengan nasi yang masih panas juga, lengkap dengan Sambal Acan khas Banjar, rasanya akan kian mantap dan menggugah selera.

Kuahnya berwarna kuning agak keputihan karena berbahan kunyit dan kemiri.

Bahannya tak hanya patin, namun ada juga timun, kacang panjang dan kol.

Sayur ini, di rumah makan Masakan Khas Banjar Warung Mama Ihai di Jalan Veteran RT 23 (samping toko Dunia Sepatu), Banjarmasin, dijual Rp 15.000 seporsi.

Dengan seharga itu, porsinya besar sekali, bahkan cukup untuk tiga orang.

Apalagi, ikan patin yang di sayur ini besar-besar dan gemuk-gemuk. Sangat mengundang selera makan pastinya.


Menu gangan asam patin disukai para keluarga Banjar. (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)

“Untuk gangan asam ini tak hanya berbahan ikan patin. Ada juga yang berbahan ikan baung dan gabus, tetapi harganya berbeda-beda. Kalau yang ikan baung Rp 25.000 dan gabus Rp 30.000. Harganya memang mahal untuk sekelas warung di pinggir jalan seperti ini, tetapi saya berikan porsinya besar. Misalnya, untuk yang berbahan ikan gabus, ikannya satu ekor besar untuk satu porsi,” terang pemilik warung makan ini, Hj Noor Hasanah.

Sambal Khas Banjar

Menyantap sayur ini, akan tak lengkap rasanya jika tidak disertai sambal khas Banjar, yaitu Sambal Acan.

Acan adalah Bahasa Banjar yang berarti terasi.

Bahan utamanya tentu saja terasi, ditambah dengan cabai rawit, gula merah, buah asam, limau wangkang, tomat, garam dan penyedap rasa.

Rasanya pedas sekali. Menyantap sambal ini akan menimbulkan paduan rasa yang unik, yaitu pedas sekali, asam dan asin.

Ras pedasnya tentu saja berasal dari cabainya, namun pedasnya beda dengan sambal-sambal lainnya yang ada di Indonesia karena menggunakan cabai rawit lokal Kalimantan Selatan yang ukurannya kecil namun pedasnya minta ampun.

Ada juga rasa asam di sambal ini karena ada campuran buah asamnya.

“Kalau orang Banjar bilang itu buah hampalam. Daging buahnya dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan dan dicampurkan ke sambal,” terangnya.

Kemudian, ada campuran limau atau jeruk wangkang yan berukuran kecil, bentuknya bulat dan daging buahnya kuning. Limau wangkang ini mirip dengan jeruk nipis tetapi bukan jeruk nipis.

Dengan adanya campuran buah asam dan limau wangkang ini, membuat sambal acan ini terasa segar. Apalagi jika dimakan bersama Gangan Asam Patin ini, rasanya akan makin sip.

Salah satu penyuka sayur dan sambal ini adalah Amel. Dia suka karena rasa kuah sayurnya yang menyegarkan.

Apalagi daging patinnya yang lembut dan gurih.

Dia paling suka bagian kepala patinnya karena banyak lemaknya.


Sambal acan (terasi) khas Banjar (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)

“Kayaknya itu bagian yang paling sedap. Apalagi jika memakannya sambil dikenyot karena banyak daging dan isi kepalanya yang tersembunyi di balik tulang-tulang kepalanya, rasanya akan makin lezat,” katanya.

Warung makan ini mudah saja dituju. Menuju kemari, kebanyakan warga menggunakan kendaraan pribadi. Kalau mau naik kendaraan umum juga bisa, seperti becak, ojek dan bajaj serta angkutan kota.

Kalau ingin naik angkutan kota, ambil yang jurusan Sungai Tabuk, namun jangan berharap terlalu banyak bisa kemari dengan angkutan kota karena daerah ini, walaupun termasuk pusat Kota Banjarmasin, sangat jarang dilalui angkutan kota.

Jika ingin naik kendaraan umum akan lebih baik memakai jasa ojek, bajaj atau becak saja. Tarifnya, tentu saja tergantung kesepakatan dengan pengemudinya sesuai dengan jarak tempuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas