Ini Dua Pendapat Soal Tekwan, Makanan Khas Palembang
Ada kuliner lain yang sangat akrab dengan keseharian warga Palembang, terutama kaum hawa, yakni Tekwan.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post/Rahma Lia
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bicara tentang kuliner khas Palembang, biasanya langsung ingat ”pempek”.
Padahal bukan cuma pempek yang populer di Bumi Sriwijaya.
Ada kuliner lain yang sangat akrab dengan keseharian warga Palembang, terutama kaum hawa.
Namanya Tekwan. Sepintas nama ini terdengar bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari bahasa Tiongkok.
Memang benar, Tekwan bukanlah masakan asli yang berasal dari Palembang, melainkan diadopsi dari pendatang yang berasal dari Tiongkok, yang kemudian berubah menyesuaikan dengan selera orang Palembang.
Tekwan. (Sriwijaya Post/Rahma Lia)
Ada dua pendapat masyarakat yang membahas arti "Tekwan".
Pendapat pertama yakni diambil dari akronim beko-TEK samo ka-WAN yang artinya ngobrol-ngobrol bersama teman.
Pendapat kedua yaitu pengucapan akronim dari bahasa Inggris TAKE ONE, yang artinya ambil satu-satu.
Secara umum, orang-orang yang menyantap tekwan dilakukan saat suasana santai sembari berbincang dengan teman.
Pengembangan dan beragam jenis cita rasa yang akhirnya menghasilkan rasa tersendiri yang merupakan cerminan masakan khas Palembang.
Bagi anda yang belum tahu, Tekwan memiliki rupa mirip dengan bakso ikan, berbentuk bola-bola seukuran jempol tangan.
Sementara, untuk adonan, tekwan mirip dengan adonan pempek memakai putih telur.
Untuk kuah kaldunya biasanya ada juga yang menggunakan kaldu dari rebusan kepala udang yang sudah dicuci bersih terlebih dahulu, ditambah jahe, daun bawang, gula dan garam secukupnya plus lada kemudian dimasak sampai matang.
Bahan-bahan lainnya ada yang ditumis seperti bawang putih, ebi, minyak ikan dan minyak kelapa untuk menumis.
Setelah adonan pempeknya dibentuk menjadi bola-bola Tekwan, kemudian bola-bola Tekwan tadi masukkan ke dalam kuah kaldu yang sudah mendidih, rebus bersamaan hingga bola-bola Tekwan matang sempurna.
Lalu bahan tumisan yang sudah digoreng diwajan dimasukkan juga ke adoanan kaldu yang sudah ada bola-bola Tekwannya.
Setelah matang sempurna semua, siapkan dalam mangkuk terpisah mie soun yang sudah dilemaskan bersama jamur, bengkoang, irisan seledri dan daun bawang, kemudian siramkan kuah kaldu beserta bola-bola tekwan dalam satu porsi mangkuk, barulah Tekwan siap disantap.
Hmmm…harum uap kaldunya benar-benar menggoda untuk segera disantap habis isi mangkuknya.
Setelah matang sempurna bola-bola tekwan teksturnya kenyal mirip siomay.
Tekwan meski bahan dasarnya sama dengan pempek, namun dengan penyajian yang khas bisa menjadi primadona lain yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Bagi anda yang tidak terlalu suka dengan kuah bumbu pempek yang cenderung manis, asam, pedas, tekwan bisa menjadi pilihan utama.
Untuk anda yang sedang atau akan berkunjung ke Kota Palembang wajib untuk mencicipi panganan olahan khas Palembang yang satu ini.
Semangkuk tekwan hanya dihargai Rp 10.000 saja dan anda bisa langsung merasakan sensasi lain dari turunan pempek ini.
Di seluruh wilayah Kota Palembang bahkan Sumsel, Tekwan sudah sangat menjamur.
Anda akan sangat mudah mendapatkannya saat berkunjung ke warung-warung yang menjual panganan khas Palembang.
Salah satunya di Pempek Lala, kawasan 26 Ilir Palembang.
Tidak hanya Tekwan yang akan anda jumpai, masih ada pangan khas Palembang lainnya yang akan menggugah selera anda.
Jangan lupa ajak seluruh keluarga, teman dan sahabat untuk mencoba tekwan ya.