Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Liburan ke Pulau Ketawai, Serasa di Pulau Pribadi

Anggap saja terdampar di suatu pulau tak berpenghuni dan berkeliling mencari cara untuk bertahan hidup.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Liburan ke Pulau Ketawai, Serasa di Pulau Pribadi
Bangka Pos/Alza Munzi
Pulau Ketawai, di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Laporan Wartawan Bangka Pos/Alza Munzi

TRIBUNNEWS.COM, KETAWAI - Mau wisata pantai seperti berada di pulau milik sendiri?

Duduk bersantai di atas bangku panjang, sambil menyeruput kelapa muda.

Atau menikmati suasana bawah laut alami, ditemani terumbu karang dan ikan-ikan kecil.

Jelajah serunya Pulau Ketawai yang berada sekitar 30 menit menumpang perahu nelayan dari dermaga Desa Kurau, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tidak banyak pantai-pantai di Pulau Bangka yang menyisakan laut biru, dengan gradasi warna biru, biru muda dan kecoklatan seperti di Pulau Ketawai.

Keelokan pulau seluas 29,20 hektare (ha) ini terasa ketika menjejakkan kaki di hamparan pasir putih.

Berita Rekomendasi

Ditemani rimbunan pohon kelapa di sepanjang garis pantai dan tanaman khas pantai, suasana Pulau Ketawai terasa teduh.

Kedamaian, ketenangan dan kebersihan menyatu ketika berada di Pulau Ketawai.

Pulau Ketawai
Warga menuju dermaga meninggalkan Pulau Ketawai. (Bangka Pos/Alza Munzi)

Pulau tak berpenghuni ini seakan sebagai potongan surga kecil yang belum terjamah.

Awalnya memang pulau ini biasa menjadi tempat persinggahan nelayan.

Atau sekadar berlindung dari cuaca buruk ketika sedang melaut.

Pengunjung jangan khawatir, sudah tersedia kamar mandi dan musala di sana.

Sebagai destinasi yang baru dikelola, Pemkab Bangka Tengah terus membenahi Pulau Ketawai.

Menikmati malam di Pulau Ketawai, terasa indahnya berada di bawah langit tanpa sekat.

Beruntung bila cuaca cerah, taburan bintang di angkasa menambah gemerlap suasana.

Bila ada waktu, berkeliling Pulau Ketawai juga menyenangkan.

Cuma butuh 30 menit, pulau berhasil dikelilingi.

Anggap saja terdampar di suatu pulau tak berpenghuni dan berkeliling mencari cara untuk bertahan hidup.

Pulau Ketawai
Pulau Ketawai. (Bangka Pos/Alza Munzi)

Setelah dihinggapi lelah berjalan-jalan, buka bekal atau bakar ikan yang dibawa dari rumah.

Kalau haus, coba saja memetik buah kelapa. Pasti seru deh!

Wah, rasa-rasanya benar kata orang-orang yang lagi kasmaran, "Pulau ini milik kita berdua, yang lain menumpang."

"Di Pulau Ketawai, seolah-olah dunia ini hanya ada pohon kelapa, begitu tenang, bersih dan udara masih bagus. Ke depan bagus ditambah resort dan sarana air bersih yang lebih banyak," kata Dini, wisatawan asal Bandung.

Sewa Kapal

Untuk sampai ke Pulau Ketawai memang tidak semudah mengunjungi Kepulauan Seribu di Jakarta.

Pengunjung harus mencari kapal nelayan yang bisa disewa menuju Pulau Ketawai.

Sebaiknya pergi rombongan karena ongkosnya terasa lebih murah.

Pemilik kapal, setidaknya meminta bayaran Rp 800 ribu, untuk ongkos sewa pergi dan pulang.

Jika dari Kota Pangkalpinang, Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dermaga Desa Kurau ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit menumpang mobil atau sepeda motor.

Sebenarnya, Pulau Ketawai juga bisa ditempuh dari dermaga Ketapang Kota Pangkalpinang.

Namun, umumnya pengunjung lebih memilih Desa Kurau sebagai titik menuju Pulau Ketawai.

Desa Kurau merupakan perkampungan nelayan yang sebagian besar dihuni masyarakat Bugis.

Tips

* Pastikan ada kapal yang dapat disewa menuju pulau

* Mencari informasi dapat dilakukan di website www.bangkatengahkab.go.id, masyarakat di sekitar Desa Kurau atau di sekitar Bandara Depati Amir Bangka

* Pilihlah waktu bukan pada masa liburan, bila ingin menikmati Pulau Ketawai seperti pulau milik pribadi

* Sebaiknya pergi pagi hari, pas sore hari pulang ke dermaga

* Kalau ada rencana menginap, bawa perbekalan yang cukup, makanan dan obat-obatan

* Cari-cari info ikan segar di Desa Kurau, untuk bekal makanan selama di Pulau Ketawai

* Jangan mengotori pulau dan berbuat tidak senonoh. Setiap daerah biasanya ada aturan adat atau kearifan lokal yang tidak boleh dilanggar

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas