Susahnya Berburu Kuliner Asia di Kota Paris, Ketemunya Nasi Goreng Nanas Ini
Saat berburu kuliner Asia yang sekiranya pas buat lidah orang Indonesia di Kota Paris, ketemunya nasi goreng yang disajikan dalam buah nanas. Rasanya?
Penulis: Sanusi
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com dari Paris, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Tak bisa dipungkiri, "lidah" Indonesia terkadang sulit untuk akrab dengan cita rasa makanan Eropa yang tak biasa kita temui di negara asal.
Makanya, saat malam pertama di Paris, rombongan wartawan yang datang bersama AirAsia blusukan mencari-cari makanan Asia yang sekiranya familiar buat lidah.
Pilihan jatuh ke restoran Panasia, tak jauh dari hotel tempat kami menginap, Novotel Paris Tour Eiffel.
Jaraknya hanya 500 meter dan kami masih bisa melihat Eiffel dari kejauhan.
Tiba saatnya memesan makan malam. Yang tak seperti makan malam pada umumnya seperti di Indonesia.
Resto Panasia di Kota Paris, Perancis (tripadvisor.com)
Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 21.00 waktu setempat, tapi matahari masih tetap kinclong.
Tribunnews dan rombongan sepakat memilih maincourse nasi goreng dan sate.
Hmm.. jauh-jauh ke Paris cuma makan nasgor. Hehe.. tapi nanti dulu, nasi goreng yang ini spesial.
Nasi goreng yang kami terima disajikan di dalam buah nanas yang dibagi dua.
Menarik? Pastinya. Karena ini kali pertama saya lihat paduan nasi goreng dan nanas.
Itu baru tampilan, gimana sih rasanya? Apakah "semenarik" tampilannya.
Tanpa pikir panjang, perut harus mulai diisi.
Akhirnya sendok pertama meluncur ke nasgor tersebut. Yummy, nasgor terenak yang pernah saya rasakan.
Berlebihankah? Haha. Biarin.
Dipadukan dengan irisan bakso daging, cumi, dan udang, nasi goreng ini makin terasa berbeda dengan yang lain.
Apalagi ditambah dengan irisan nanas tipis di dalam nanasnya, bikin nasgor itu kaya rasa.
Hmm.. membayangkan saja sudah bikin menelan ludah. Cita rasanya terekam di otak.
Lalu, apa kabar dengan daging sate yang sudah dipesan sejak awal?
Ini juga bikin kami jatuh cinta dengan rasanya. Dagingnya yang empuk dengan tingkat kematangan yang cukup begitu nikmat di lidah. Lengkap sudah makan malam pertama di Paris.
Teh pahit hangat menjadi penutup malam romantis kami di Paris. Selamat malam Paris.